RADARDEPOK.COM-Upaya pengelolaan sampah berbasis masyarakat terus diperkuat di Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Sabtu (21/6), melalui program Bank Sampah ‘Bina Sejahtera’ di RW 7 yang secara rutin diselenggarakan setiap bulan.
Program tersebut menjadi bagian dari strategi pengelolaan lingkungan sekaligus meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya daur ulang dan nnilai ekonomis sampah.
Lurah Bojong Pondok Terong, Adi Supriadi menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bentuk implementasi dari pengelolaan sampah terpadu yang melibatkan masyarakat secara langsung.
“Disini kami mendorong pengolahan sampah berbasis masyarakat. Program bank sampah ini menjadi kegiatan rutin setiap bulan di lingkungan RW 7,” jelas Adi Supriadi kepada Radar Depok, Senin (23/6).
Adi Supriadi mengatakan, warga aktif memilah sampah rumah tangga mereka, seperti plastik, kertas, dan logam, untuk disetorkan ke bank sampah sebagai upaya menjaga lingkungan sekaligus menambah penghasilan.
“Kami mengajak masyarakat untuk tidak langsung membuang sampah. Banyak jenis sampah rumah tangga yang masih bisa dimanfaatkan dan bernilai ekonomi jika disetorkan ke bank sampah,” kata Adi Supriadi.
Menurut Adi Supriadi, kegiatan itu bukan sekedar penanganan sampah, tetapi juga edukasi keberlanjutan tentang pentingnya memilah sampah sejak dari rumah.
“Kami berharap ini bisa membentuk budaya baru di masyarakat, bahwa sampah bukan hany alimbah, tetapi bisa menjadi sumber pendapatan dan solusi lingkungan,” harap Adi Supriadi.
Sementara itu, Ketua RW 7, M. Tahrir Hadi mengungkapkan, bank sampah yang dikelola warga setempat tersebut telah mampu mengumpulkan rata-rata 350 kilogram sampah setiap bulannya.
“Jenis sampah yang paling banyak dikumpulkan adalah plastik kemasan, botol bekas, dan kertas. Kami juga bekerja sama dengan mitra pengepul untuk penyaluran akhir,” ujar M. Tahrir Hadi.
M. Tahrir Hadi mengungkapkan, kegiatan itu menjadi sarana mempererat kerja sama antarwarga serta mendorong kesadaran akan kebersihan lingkungan.
“Sampah yang terkumpul kemudian dicatat dan ditimbang, dan warga akan mendapatkan tabungan sesuai jenis dan berat sampah yang disetorkan. Lalu ada juga reward kepada 10 orang terajin, untuk menarik minat masyarakat,” tandas M. Tahrir Hadi. ***