“Setelah diberikan parenting maka mereka menjadi lebih memahami. Persiapan pembelajaran dan juga managemen anak dirumah dalam belajar. Besar harapan sekolah orang tua membersamai belajar di rumah dan kita selaku guru sudah dengan segala upaya mempersiapkannya,” ujar dia.
Titik Sunarsih mengatakan, kegiatan yang diikuti sebanyak 280 orang tua siswa ini, juga sebagai pendidikan karakter anak membutuh kolaborasi dari orang tua dan lingkungan keluarga serta sekolah dan lingkungan pendidikan.
“Kami berharap anak untuk sekolah tidak membawa HP, tidak berpacaran, tidak merokok, tidak mengendarai sepeda motor dan tidak bermakeup kesekolah. Hal ini perlu pemahaman dan tindak lanjut orang tua,” kata dia.
Menurut dia, kondisi kebebasan anak di zaman sekarang perlu adanya rangkulan dari berbagai pihak. Seperti, menghargai orang tua, menghargai guru itu adalah suatu hal yang wajib.
“Penekanan dalam sikap santun ramah hormat perlu dorongan dan motivasi dari diri serta orang orang terdekat,” ungkap dia.
Selain itu, Titik Sunarsih mengatakan, kegiatan parenting juga memberikan edukasi tentang larangan merokok, sosialisasi dari KTR dan juga memberikan edukasi tentang pemilahan sampah baik di sekolah maupun dirumah guna menunjang program adiwiyata.
Baca Juga: Viral Warga Sumedang Keluhkan Tak Direspon Selama 7 Tahun, Begini Tanggapan Dedi Mulyadi
“Ada penandatangan dari orang tua perwakilan kelas dalam kesepakatan murid mengikuti program adiwiyata. Harapan dalam sekolahan diwiyata di Tk Propinsi bisa lolos dengan kerjasama dari seluruh warga sekolah,” tutur dia.
Sementara itu, Ketua komite SMPN 29 Depok, Sarbini mengatakan, ia sangat mendukung program sekolah untuk kemajuan dan perkembangan murid dalam membentuk karakter yang lebih baik.
“Kami berpesan selalu berpositif thingking terhadap guru dan sekolah karena anak anak dititipkan untuk menjadi lebih baik demi masa depan,” singkatnya.***