RADARDEPOK.COM—Duka masih menyelimuti tanah Sumatera setelah banjir bandang dan longsor meluluhlantakkan sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, yang terjadi sejak beberapa waktu lalu.
Akibatnya, rumah-rumah hanyut, jalan-jalan terputus, ribuan keluarga kehilangan tempat tinggal, dan banyak yang masih harus bertahan di tenda-tenda darurat yang jauh dari layak.
Sehingga, para korban termasuk anak-anak tidur hanya dengan beralaskan terpal tipis, sementara para orang tua memandangi sisa-sisa rumah mereka yang kini hanya tinggal puing dan lumpur.
Baca Juga: Cegah Korsleting, Lapas Cibinong Cek Rutin Gardu dan Instalasi Jaringan Listrik
Menyaksikan kondisi saudara-saudara kita di Sumatera, civitas SDIT Miftahul Ulum Cinere tak kuasa menahan haru. Rasa prihatin itu berubah menjadi gerakan nyata sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas.
Guru, staf, siswa, hingga para orang tua murid bersatu hati mengulurkan tangan. Mereka meyakini bahwa ketika sebagian anak bangsa tertimpa musibah, maka seluruhnya memiliki tanggung jawab moral untuk hadir membantu setulus hati.
“Kami tidak bisa berada di lokasi, tetapi kepedulian kami insya Allah sampai kepada mereka,” ujar salah satu guru, Mudzakkir Harun Alrasyid kepada Harian Radar Depok, Kamis (3/12).
Gerakan SDIT MU Cinere Peduli Sumatera pun resmi digulirkan. Sekolah mengadakan penggalangan donasi setiap hari, mulai Rabu (3/12) hingga Sabtu, (13/12), bertepatan dengan pelaksanaan Assembly sekolah.
Kotak-kotak donasi ditempatkan di berbagai titik, dan setiap pagi para siswa terlihat datang dengan membawa tabungan kebaikan mereka. Ada yang menyisihkan uang jajan, ada pula yang mengajak keluarga untuk bersama-sama berdonasi. Semangat berbagi itu tumbuh dengan tulus dan penuh keikhlasan.
Program ini bukan sekadar pengumpulan dana, tetapi juga pendidikan karakter bagi para siswa. Melalui kegiatan ini, sekolah ingin menumbuhkan nilai empati, kepedulian sosial, dan rasa persaudaraan antar sesama manusia.
Para siswa diajak memahami bahwa musibah dapat menimpa siapa saja, kapan saja, dan bahwa kebaikan kecil yang dilakukan bersama dapat memberi dampak besar bagi kehidupan orang lain. Inilah momen ketika pelajaran tentang akhlak dan kemanusiaan benar-benar diwujudkan dalam tindakan nyata.
Kepala SDIT MU Cinere, Dedy Susanto berharap bantuan yang terkumpul dapat meringankan beban saudara-saudara kita di Sumatera dan menjadi pengingat bahwa bangsa ini selalu kuat ketika saling menggenggam tangan.
“Semoga donasi ini menjadi cahaya kecil yang menghapus sedikit gelap dalam hidup mereka,” ungkap dia.