Baca Juga: Kemensos Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Aceh Tamiang di Kawal Langsung Wamensos
Selain itu, kegiatan ini juga mengasah kreativitas dan inovasi, dengan proses persiapan, latihan, hingga pementasan menuntut siswa untuk berpikir kreatif dan bekerja sama, serta dapat memperkuat identitas budaya.
Riyanto berharap kegiatan ini tidak berhenti menjadi agenda rutin, tetapi terus berkembang secara kualitas dan kreativitas.
“Ke depan, kami ingin lebih banyak lagi ide-ide segar yang muncul dari siswa. Kegiatan kokurikuler harus menjadi ruang pembelajaran yang mampu mengaktualisasikan diri siswa, sehingga mereka tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter, kreatif, dan bangga pada budaya bangsanya,” tegasnya.
Baca Juga: Kolaborasi Seni Musik, ElCibi Band dan Tim Angklung Warnai Pembinaan Warga Binaan Lapas Cibinong
Riyanto juga menambahkan bahwa dukungan sekolah dan kolaborasi guru menjadi kunci terselenggaranya kegiatan kokurikuler yang efektif, terutama dalam menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan namun tetap mendidik.
“Puncak kokurikuler SMPN 19 Depok bukan hanya menjadi ajang pertunjukan seni, tetapi juga media pembentukan karakter dan pengembangan potensi generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan,” tutur dia.***