metropolis

21 Sapi di Depok Kena LSD, Timbul Benjolan dan Bernanah

Rabu, 31 Mei 2023 | 09:00 WIB
OBATI : Petugas dari DKP3 Kota Depok saat memberikan obat anti radang terhadap sapi terjangkit LSD di salah satu peternakan

RADARDEPOK.COM - Setelah dilakukan observasi, puluhan hewan berjenis sapi dinyatakan terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD) atau yang dijuluki lato-lato. Penyakit itu dapat menimbulkan benjolan menyerupai lato-lato di sekujur tubuh sapi. Bahkan, benjolan tersebut juga bernanah.

Baca Juga: Sosialisasi Pemilu, PPK Sawangan Sasar Madrasah

Menanggapi hal itu, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok tengah melakukan sejumlah upaya agar sapi tersebut layak dikonsumsi saat hari raya Idul Adha 1444 H yang tinggal menghitung hari saja.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) pada DKP3 Kota Depok, Dede Zuraida mengatakan, hasil observasi itu menunjukan terdapat 21 sapi terjangkit penyakit lato-lato. Meski begitu, enam sapi lainnya sudah dinyatakan sembuh dari penyakit lato-lato tersebut.

Baca Juga: Polri Telusuri Uang Narkoba di Pemilu 2024, Guru Besar UI Dukung Kabareskrim

Berdasarkan data dari peternakan, sebut dia, DKP3 mencatat terdapat ribuan populasi sapi di Kota Depok. Adapun, angka itu didapati selama melakukan pendataan pada Mei 2023.

"21 ekor (terjangkit penyakit LSD atau lato-lato), enam sembuh. Dari jumlah populasi 6.542 yang ada di peternakan pada Bulan Mei 2023 ini," ungkap Dede Zuraida kepada Radar Depok, Selasa (30/5).

Baca Juga: Sidang Perdana Mario Dandy akan Dipimpin Hakim yang Adili Ferdy Sambo

Dede Zuraida menjelaskan, DKP3 Kota Depok belum menyediakan vaksin LSD. Sementara ini, peternak atau penjual sapi diminta untuk melakukan vaskinasi secara mandiri.

Namun, kata Dede Zuraida, pihaknya siap membantu peternak ataupun penjual sapi dalam melakukan pengobatan terhadap hewan yang terjangkit penyakit tersebut.

Baca Juga: Sidang Perdana Mario Dandy dan Shane Lukas Digelar 6 Juni 2023 di PN Jaksel

"Untuk vaksin LSD, peternak membeli secara mandiri, petugas dinas membantu menyuntikannya. Kalau untuk pengobatan ada yang dibantu oleh dinas bila peternak melaporkan dan membutuhkan, ada juga yang mengobati gejala symptomatis secara mandiri," terang Dede Zuraida.

Lebih lanjut, jelas Dede Zuraida, pihaknya akan melakukan pemeriksaan sebelum dan sudah dilakukan pemotongan hewan untuk kurban. Selanjutnya, DKP3 Kota Depok baru dapat memastikan soal kelayakan konsumsi hewan kurban tersebut.

Baca Juga: Indonesia Timur Bakal Kebagian Daging Kurban dari Depok

Dede Zuraida memastikan, periksaann itu akan dilakukan H-10 sebelum pemotongan hewan tersebut dieksekusi.

Halaman:

Tags

Terkini