pendidikan

Sidang Promosi Doktor FIB UI, Dian Yasmina Fajri Raih Hasil Sangat Memuaskan

Selasa, 18 Juli 2023 | 09:01 WIB
JADI DOKTOR: Pada Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas Indonesia Promosi Doktor Ilmu Pengetahuan Budaya, Dian Yasmina Fajri (tengah) berhasil meraih predikat sangat memuaskan.

RADARDEPOK.COM, DEPOK – Pada Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas Indonesia Promosi Doktor Ilmu Pengetahuan Budaya, Dian Yasmina Fajri berhasil meraih predikat sangat memuaskan. Giat tersebut berlangsung di Ruang 4101 Gedung IV Lantai I Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI, Kampus UI Depok, Senin (17/7).

Dian Yasmina Fajri berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Komunitas Kebatinan Buhun Kranggan Jatisampurna Bekasi: Perjuangan Mempertahankan Identitas 1965-2019”.

Dengan promotor Yon Machmudi, serta kopromotor Susanto Zuhdi dan Didik Pradjoko.

Baca Juga: 5.500 Peserta Ramaikan BNI-UI Half Marathon ke-5

Dian Yasmina Fajri menyebutkan, kajian ini membahas tentang perjuangan Komunitas Kebatinan Buhun Kranggan (KKBK) Jatisampurna, Bekasi dalam mempertahankan identitasnya 1965-2019.

“Buhun adalah ajaran kuno yang dianut oleh para leluhur masyarakat Kranggan, yang merupakan percampuran Islam dengan ajaran animism,” ungkap Dian Yasmina Fajri.

Selain itu lanjut Dian, Buhun juga mengandung arti ‘ilmu kesaktian’ dan ‘upacara sakral’ yang praktiknya diwariskan secara turun temurun.

Baca Juga: Dyah Ayu Ardhana Reswari Tembus Fakultas Kedokteran UI di Usia 15 Tahun, Ini Profilnya

“Buhun mempunyai pemimpin yang disebut Olot, yang sampai saat ini sudah sampai pada Olot yang ke-9. Konon, ajaran buhun akan berakhir pada Olot yang ke-12,” sebutnya.

Olot dibantu oleh 25 orang Olot lain di bawahnya. Leluhur KKBK disebut berasal dari kaum pelarian yang diburu oleh pasukan Fatahillah yang mengejar dan mengepung mereka di hutan sekitar Gunung Putri, Bogor.

Demi keselamatan diri, mereka tidak menampakkan kepercayaan kebatinanya, sehingga muncul istilah ‘Nyumput di enggon caang’, yang artinya ‘Bersembunyi di tempat yang terang’.

“Ketika pindah ke Kranggan, Jatisampurna mereka harus berhadapan dengan sisa-sisa pasukan Mataram yang sudah lebih dulu tinggal di daerah itu,” tuturnya.

KKBK menghadapi ancaman dan tantangan dengan masuknya Aliran Kebatinan Perjalanan (AKP) yang menjadikannya basis massa, dominasi agama arus utama, kebijakan dan peraturan pemerintah, Pendidikan, para pendatang baru serta perubahan lingkungan akibat pembangunan di wilayah tersebut.

“Upaya mempertahankan diri dilakukan dengan memperkuat kepercayaan dan identitas,” ucapnya.

Melalui berbagai ritual seperti Babaritan, Muludan, dan Lebaran Kranggan, kaderisasi anggota dan calon pemimpin masa depan dipersiapkan.

Halaman:

Tags

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB