RADARDEPOK.COM – Masyarakat di Kota Depok selalu memiliki cara yang unik dan menarik dalam memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia. Tak terlepas dengan berbagai lapisan masyarakat yang ada di Kelurahan Duren Seribu (Duser), Kecamatan Bojongsari, Kamis (17/8).
Dalam kesempatan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia. Karnaval budaya, dengan beragam pakaian adat yang unik dan menarik menghiasi upacara bendera kala pagi itu di Lapangan Pusaka, Kelurahan Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari.
Tak bisa dipungkiri, acara yang dihadiri sekitar 4.000 orang ini merupakan kearifan lokal masyarakat setempat. Yang sudah ada sejak puluhan tahun, dilakukan secara turun temurun.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Besok Jumat 18 Agustus 2023, Saatnya Membuka Koneksi yang Luas
Ketua Panitia Penyelenggara, Narsin Suhendra mengatakan, persiapan untuk menyukseskan upacara bendera dengan karnaval budaya sudah dilakukan kurang lebih sebulan lalu. Baik dari pembentukan kepanitiaan dan berbagai konsep, yang disosialisasikan kepada para pengurus lingkungan dan tenaga pengajar yang ada di Duren Seribu.
“Intinya, acara ini diramaikan dari berbagai lapisan masyarakat, lengkap dengan siswa siswi yang ada dari tingkat SD hingga SMA yang ada di Duren Seribu,” ungkap Narsin Suhendra, Kamis (17/8).
Untuk jumlah keseluruhan peserta, Suhendra merincikan, ada 13 sekolah dari tingkat pendidikan SD hingga SMA. Kemudian keseluruhan RT yang ditotalkan berjumlah 34, dan 11 RW yang juga turut hadir. Ditambah lagi dengan masyarakat-masyarakat luar yang antusias mengikuti kegiatan upacara bendera.
Baca Juga: Desain Dapur Minimalis Kekinian 2023, Cocok banegt buat Milenial Depok, Masak makin Betah
“Jumlah pelajar, saya perkirakan mencapai 1.500 peserta. Masyarakat Duren Seribu mencapai 2.000, belum lagi masyarakat lain, yang ditotal-totalkan berarti peserta dalam upacara Bendera Merah Putih dan karnaval budaya ini mencapai sekitar 4.000 orang,” ungkap Suhendra.
Dia berharap, kegiatan upacara bendera dan karnaval budaya ini tidak pernah pudar. Artinya, masyarakat yang ada tetap melestarikan budaya dan kebiasaan yang tiap tahunnya dilaksanakan, demi merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia.
“Untuk ke depan, kami masyarakat Duren Seribu ingin sekali budaya ini ada penerusnya. Jangan sampai hilang budaya yang mengagumkan ini,” terang Suhendra.
Baca Juga: BSI dan Relawan Bakti BUMN Dorong Kualitas Pendidikan hingga Ekonomi Masyarakat Aceh
Inspektur Upacara Bendera Merah Putih sekaligus Sekretaris Kelurahan Duren Seribu, Ahmad Sabani mengatakan, upacara dan karnaval budaya dalam menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia ini sudah menjadi kearifan lokal masyarakat Duren Seribu.
“Sejak saya kecil, berdasarkan cerita dari bapak saya itu kearifan lokal ini sudah dari sekitar tahun 70-an. Upacara dan karnaval budaya ini sudah ada. Tetapi, pada saat itu masih di tingkat Desa bukan tingkat Kelurahan Duren Seribu,” terang dia.
Sabani mengungkapkan, kearifan lokal ini sudah melekat di masyarakat Kelurahan Duren Seribu. Karena memang, pada sejarahnya Lapangan Pusaka ini berhasil diraih dengan penuh perjuangan pribumi, bukan dikasih secara cuma-cuma oleh penjajah.