EE Sulaeman. Direktur Umum. PDAM Tirta Asasta Kota Depok
RADAR DEPOK.COM - Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Asasta Kota Depok menargetkan 12.500 pelanggan baru pada tahun 2017. Selain itu PDAM Depok mempunyai investasi Rencana Perusahaan Jangka Menengah (RPJM) 2017-2021, yang dituangkan dalam reencana kerja anggaran perusahaan sebelumnyaa. Hal tersebut disampaikan Direktur Umum PDAM Tirta Asasta Kota Depok, EE Sulaeman, Kamis (9/2).
Selama lima tahun pihaknya menargetkan sekitar 120.000 pelanggan, hal ini bisa dicapaai dengan 3,4 triliun. Saat ini lanjut Sulaeman, sumber dana lain tengah diupayakan pada 2018 dari APBN. Serta memanfaatkan sumber dana dari penyertaan modal Pemkot Depok.
“Target dari 120.000 itu selama lima tahun. Karena pembangunan infrastruktur disesuaikan program lainnya, maka tahun ini kami targetkan 12.500 pelanggan,” ungkap Sulaeman kepada Radar Depok.
Proyek pemasangan jaringan perpipaan diarahkan ke daerah berdasarkan hasil survei yang peminatnya tinggi. Seperti di Kecamatan Tapos, Cimanggis, Cilodong, Sawangan, dan Cipayung. Sawangan mencapai lebih dari 90 persen warga berminat berlangganan PDAM, Cipayung demikian sampai 70 persen peminatnya.
Hanya saja karena Cipayung cukup jauh dari kondisi Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) yang ada, investasinya sangat tinggi.
“Meski menjadi prioritas namun bukan tahun ini. Saat ini sedang digarap Tapos, Cimanggis, dan Cilodong. Ini yang potensinya cukup besar,” kata Sulaeman
Ia menyebutkan, satu dari kelanjutan bantuan APBN sekitar Rp18 miliar jaringan sudah di 2016. Tahun ini dilanjutkan menggunakan dana penyerta modal. Dari 12.500 pelanggan, 500 diantaranya merupakan pelanggan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Dicoba diikutsertakan dalam program hibah dari kementerian PU. Salah satu syarat MBR adalah listrik mereka antara 450-1.300 watt.
“Dari 5.000 ini sekarang sudah didata 1.500 sudah masuk ke sana. Sekarang sedang masuk 1.500 lagi di tahap 2, insha Allah akhir Februari bisa tercapai. Jadi totoalnya 3.000. Sedangkan 2.000 pelanggan lain menyusul,” terangnya.
PDAM memberikan kepada calon penerima hibah itu keringanan biaya sambungan. Misalnya yang biasa Rp1,5 juta diberi diskon menjadi Rp750.000.
“Inilah target yang harus dicapai program dan kegiatannya,” sambungnya.
Capain lain yang tengah digarap PDAM, Sulaeman menyebutkan, ada program ingin mengefisienkan dan mengefektifkan pelayanan dan produk.
Diantaranya, mencoba komputerisasi instalasi tidak menual lagi. Kemudian secara IT bisa memonitor semua tekanan. Hal ini dalam rangka memberikan pelayanan khususnya dari pendistribusian air.
“Yakni kualitas, kuantitas, dan kontinuitasnya. Bisa dilihat debit ke arah mana, tekanan di mana, berapa, itu bisa secara realtime dilihat via handphone,” ujarnya.
Diketahui, saat ini ada 54.000 itu pelanggan PDAM Depok dibutuhkan distribusi air dalam satu tahun 13,5 juta meter kubik. Artinya sebulan rata-rata pelanggan mengonsumsi air 18-19 meter kubik lebih.
“Angka 12.500 di tahun ini harus tercapai,” pungkas Sulaeman. (gun)