metropolis

Dukung Polisi, Walikota Mau Tambah CCTV

Senin, 20 Februari 2017 | 10:10 WIB
  LUNCURKAN: Polresta Depok memperkenalkan aplikasi Halo Polisi dan Panic Button kepada kalangan komunitas di Depok, kemarin. Foto: Irwan/Radar Depok RADAR DEPOK.COM – Angka kejahatan tak melulu menjadi tanggungjawab kepolisian. Di Depok, Pemkot Depok turut mendukung upaya Polresta Depok dalam menekan angka kriminalitas. Sebab itu, Walikota Depok, Mohammad Idris mendukung penuh langkah Polresta Depok dalam meluncurkan aplikasi keamanan Halo Polisi dan Panic Button. Adapun dukungan dengan upaya pemerintah menambah Closed Circuit Television (CCTV) di sejumlah lokasi rawan. Pihaknya memang sedang membuat fasilitas yang terkoneksi dengan polisi. “Nanti perbanyak (CCTV) terutama di jalan-jalan nasional," kata Idris datang ke kegiatan The Lounge Halo Polisi di Mapolresta Depok, kemarin. Penambahan CCTV, kata dia, misalnya di Jalan Juanda dan Jalan Raya Bogor. Pihaknya akan bekerjsama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memasang alat itu. Lulusan Pondok Pesantren Darussalam Gontor Ponorogo ini, tak menampik bila beberapa ruas jalan di Kota Sejuta Maulid masih kurang CCTV. Di Jalan Margonda baru terpasang 10 unit CCTV. “Nantinya CCTV bisa terhubung dengan Polresta Depok untuk bisa terpantau jika ada tindak kejahatan,” tegasnya. Lebih lanjut, tambah dia, aplikasi Halo Polisi dan Panic Button seirima dengan program Depok sebagai Friendly City. Ia pun meminta kalangan swasta bisa mendukung, untuk pula memasang CCTV yang terkoneksi dengan polisi. “Pengusaha akan kami minta memasang CCTV,” beber dia. Dia pun meminta agar aparatur pemerintahan bisa mendukung Halo Polisi dan Panic Button. Agar pula sosialisasi bisa hampai ke tingkat kecamatan dan kelurahan. OPD pun diminta turut mengunduh. “Misalkan Satpol PP membutuhkan bantuan polisi,” ucapnya. Kapolresta Depok, Kombes Herry Heryawan mengatakan, tingkat kerawanan kejahatan jalanan di Depok cukup tinggi. "Saya lihat berbagai macam masalah kriminalitas banyak jambret dan begal. Kasihan sekali kalau ada karyawan yang pulang malam motornya dirampas, kemudian dia tidak tahu harus lapor ke mana karena jalan gelap," jelas  Herry. Adanya terobosan ini menurut dia, masyarakat Kota Depok tidak perlu datang ke kantor polisi untuk mendapatkan respons cepat dari aparat kepolisian. "Masyarakat tinggal klik, nanti polisi akan datang. Jadi tidak perlu ke kantor polisi lagi, ketika dalam keadaan darurat membutuhkan kehadiran polisi," pungkas dia. (irw/dtk/**)

Tags

Terkini