BERPOSE : Siswa-siswi Sanggar Harmony, sedang sesi foto di kantor mereka yang berlokasi di Perum Pondok Tipar Nomor 132 Kelurahan Mekarsari, Cimanggis. Foto: Ricky/Radar DepokKendati baru setahun invasi ke Depok. Tetapi, Sanggar Harmony sudah memiliki lebih dari 80 siswa-siswi aktif yang menjadi anggota dan berlatih tiap minggunya di sanggar yang beralamat di Perum Pondok Tipar Nomor 132 Kelurahan Mekarsari, Cimanggis.Laporan : RICKY JULIANSYAH. Radar Depok
Setelah diatur posisi dan dengan gaya masing-masing, siswa siswi Sanggar Harmony mulai beraksi, dengan baju seragam merah dipadu setelan rok jins bagi perempuan dan celana panjang untuk laki-laki.
Mengikuti aba-aba, satu, dua dan tiga, kemudian kilatan cahaya yang keluar dari softbox di depan mereka membuat lokasi terang sekejap. Satu buah momen diabadikan kedalam kamera SLR digital sang fotografer.
Tidak terlalu sulit mengatur dan mengarahkan gaya mereka saat sesi pemotretan. Sebab, siswa-siswi Sanggar Harmony memang dilatih dan dididik untuk kegiatan-kegiatan seperti itu.
Pimpinan Sanggar Harmony Yopie Urband mengatakan, saat ini siswa-siswi Sanggar Harmony yang aktif mencapai 80 orang anak, dimana mereka rutin berlatih di sanggar.
"Yang aktif saja sekitar 80 anak," tutur Yopie.
Di sela-sela kesibukannya yang terbilang padat, tapi dengan sabar pria kelahiran Bandung ini menjawab satu per satu pertanyaan dari Radar Depok.
Sambil mengarahkan anak didiknya, Yopie mengulas bahwa di sanggar yang didirikan sejak 2010 itu menggabungkan metode belajar teori dan praktek.
Tidak hanya dirinya yang memberikan materi teori, Sanggar Harmony juga mendatangkan tenaga-tenaga profesional di bidang akting, model, presenter dan tari.
"Tergantung kelas-kelasnya, di Harmony ada kelas akting, model, presenter dan dance," tutur Yopie.
Pelatihannya sendiri dilakukan seminggu sekali di sanggar yang beralamat di Perum Pondok Tipar Nomor 132 Kelurahan Mekarsari, Cimanggis.
"Materi pelatihan, meliputi kelas-kelas yang ada di Sanggar Harmoni. Sedangkan, untuk prakteknya, siswa langsung tampil di berbagai kegiatan atau audisi dan casting program tv," terang Yopie.
Menjadi siswa-siswi Sanggar Harmony pun tidak merogoh kocek terlalu dalam dan tentu saja tidak mengganggu stabilitas ekonomi orangtua dari anak didiknya.
Malahan, bisa dikatakan sangat murah, karena untuk pendaftaran, siswa-siswa hanya dikenakan biaya administrasi Rp75 ribu dan itu pun sudah mendapatkan seragam untuk mengikuti pelatihan di kelas.
Karena berkaitan dengan anak-anak, di Sanggar Harmony selalu menjalin komunikasi yang baik dengan orangtua siswa-siswinya. Tak jarang, ketika melakukan evaluasi, Yopie turut mengikut sertakan orangtua.
"Kami sangat terbuka dan menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua peserta didik. Jadi, setiap perkembangan anak-anaknya mereka tahu," ucap Yopie. (Bersambung)