metropolis

Silahturahmi Dikedepankan, Kepsek dan Guru Merasa Nyaman

Jumat, 10 Maret 2017 | 08:00 WIB
Foto : Fahmi/Radar Depok RADAR DEPOK.COM - Masih ingat betul bagaimana Leader Aparatur Negeri Sipil (ASN) Kota Depok, Ngatono mendewakan Pandawa Group. Tepatnya, Selasa 2 Agustus 2016 lalu, pria berkacamata ini jika bicara Pandawa, kalau kata pemuda saat ini “Dia Banget”. Dengan lurusnya, pria yang dulu menjabat Kepala Seksi Pemberdayaan di Kecamatan Limo mengakui sudah menjadi Leader bintang tujuh di Pandawa Group. Seperti apa selanjutnya, berikut perbincangan hangat, Fahmi Akbar Radar Depok dengan Ngatono. Siang sekira pukul 12:41 WIB, lalu lalang di Jalan Raya Meruyung tak begitu ramai. Rumah makan yang tidak jauh dari penjual bambu saat itu juga tidak seramai biasanya. Duduk dekat deretan botol minuman keras (pajangan), pria berkacamata ini mulai membuka pembicaraan. Sembari memesan makanan yang ada daftar menu, Ngatono menyebutkan tidak banyak downline-nya. Hanya keluarga dan teman dekat. Tapi, ada juga beberapa kepala sekolah (Kepsek) serta guru di wilayah Limo. Masuk ke Pandawa sama sekali tidak ada paksaan, hanya sukarela. Dengan bergabungnya ke Pandawa Kepsek dan guru merasa nyaman, dia hanya membantu guru. Tanpa harus disertifikasi dan tak ada usaha, tapi membuahkan hasil. “Saya bisa bantu kenapa tidak. Selama ini juga alhamdulillah guru yang sudah bergabung sudah merasakan hasilnya,” terang dia berseloroh sembari menunggu makanan yang dipesannya tiba. Ayunan tangan yang sudah siap nasi serta lauk disendok, Ngatono meneruskan pembicaraan. Tidak ada bunga di Pandawa. Nah, kalau 10 persen itu didapat dari bagi hasil. Intinya saat ini nawaitu. Ada beberapa leader yang ditunjuk rekeningnya dari Pandawa untuk diteruskan ke nasabah atau leader baru. Ini dilakukan agar komunikasi tetap terjadi, tidak ada batasan antara atasan dan bawahan disini. “Kalau bisnis murni ada jabatan. Kalau disini makan bareng bisa dan saling silahturahmi,” terangnya. Secara gamblang, pria yang kini menjabat  menjabat Kepala Sub Bagian Tata Usaha Staf Ahli di Bagian Umum Sekretariat Darah (Setda) Depok, ikut gabung Pandawa karena perantauan. Dia tidak ingin menyusahkan keluarga. Di Pandawa dikedepankan silahturahmi, dikatakan bisnis juga tidak, karena masih bisa bekerja seperti biasa dan sabtu minggu masih bisa dengana keluarga. Ini dikarenakan tidak perlu terjun langsung karena pendistribusian bantuan kepedagang sudah ada yang mengatur. Sangat luar biasa, saling membantu dan ditempat lain belum menemukan seperti ini. “Belum lama mengadakan santunan yatim 1.000 dan duafa di Bojongsari. Kami juga terus membuka pintu sedekah,” katanya.(bersambung)

Tags

Terkini