metropolis

Keyboard Soneta Grup Berpulang 

Selasa, 14 Maret 2017 | 07:40 WIB
DIKEBUMIKAN : Jenazah H. Riswan sedang didoakan keluarga dan saudaranya sebelum di makamkan di TPU Rawageni, Ratujaya, Cipayung. Foto:Ade/Radar Depok RADAR DEPOK.COM, CIPAYUNG –  Insan musik Indonesia kembali kehilangan salah seorang musisi terkenal yang melegenda. H. Riswan, pemain keyboard grup musik Soneta meninggal dunia, Ahad Minggu (12/3) sekitar pukul 17.30 WIB, karena penyakit jantung yang dideritanya. Ribuan pelayat terlihat mengurumuni kediamannya di Jalan Raya Cipayung, RT2/6, Kelurahan/Kecamatan Cipayung, kemarin. Hadir juga orang nomor satu di Kota Depok, Mohammad Idris dan Raja Dangdut Indonesia, Rhoma Irama. Walikota Depok, Mohammad Idris, mengatakan, pihaknya turut mengucapkan ungkapan bela sungkawa atas meninggalnya H Riswan. "Kita kehilangan lagi salah satu musisi terbaik Depok, H Riswan (Pianis Soneta) Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT," katanya kepada Harian Radar Depok, kemarin. Sementara itu, Rhoma Irama yang merupakan teman satu grupnya H. Riswan mengatakan, sangat kehilangan sekali kehilangan teman seperjuangannya. “Dulu kami berjuang bersama membentuk Soneta hingga terbentuk Soneta pada Tahun 1973,” katanya. Sebagai bentuk penghargaan kepada almarhum, Rhoma Irama turut menjadi pembawa keranda bersama Mohammad Idris dan beberapa orang lainnya. Kepergian H. Riswan bisa dikatakan mendadak, sang istri Eti supriati (59) mengatakan, sebelumnya yaitu Jumat (10/3), H. Riswan manggung di Ciputat. “Usai pulang dari manggung langsung drop,” katanya. Tadinya, kata Eti, keluarga akan membawanya ke rumah sakit, Senin, “Karena rumah sakit baru buka Senin, namun Allah kehendak lain, Dia lebih sayang kepada suami,” ungkap Eti lirih. Eti mengatakan, H. Riswan memang sudah menderita penyakit jantung sejak 4 tahun lalu. Namun sang suami tidak pernah mengeluh akan penyakitnya tersebut. “Sudah lama penyakitnya diderita, tapi nggak pernah yang namanya ngeluh, tapi kami sebagai keluarganya terus berusaha demi kesembuhannya dengan melakukan pengobatan terus,” lanjutnya. Sejak menikah dari tahun 1977 dan dikaruniai 3 orang anak dan 8 orang cucu, Eti mengaku, dia tidak pernah bertengkar dengan sang suami. “Yang paling saya rindukan darinya adalah senyumnya dan sikapnya yang ramah dan suka bercanda,” ungkapnya sambil berlinang air mata. Sebelum kepergiannya, Eti mengaku tidak ada ada pesan-pesan terakhirnya. “tidak ada tanda-tanda dari beliau, makanya ini kepergian yang mendadak,” katanya. Sementara itu, anak keduanya, Robby Aswan mengatakan, yang paling diingatnya dari sang ayah adalah kesederhanaan dan ketaatan kepada agama. “Ayah adalah terbaik menurut saya, sosok sederhana, orang tua yang menjadi panutan, orang tua yang selalu mendidik kami anaknya dengan tegas,” katanya. Robby mengaku, sangat kehilangan, karena ayah adalah orang tua yang sangat bersahaja, mudah-mudahan apa yang diajarkan dapat diterapkan. “Ya secara manusiawi kami cukup terkejut, karena kepergian orang yang disayangi, tapi kembali lagi kami berusaha tabah karena ini adalah kehendak Nya,” katanya. Riswan meninggal diusianya yang ke 69 tahun karena penyakit Jantung yang dideritanya. H. Riswan dimakamkan di TPU Rawageni, Ratujaya, Cipayung, pada hari Senin (13/3) pukul 10.00 WIB. (ade)

Tags

Terkini