DISEBAR : Sejumlah warga tengah mengantri guna mendapatkan gas saat operasi pasar gas tiga kilogram di Jalan Raden Saleh Kecamatan Sukmajaya, kemarin. Foto:Dicky/Radar DepokRADAR DEPOK.COM – Pemerintah Kota Depok bersama 24 agen gas dibawah naungan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kota Depok, mengadakan operasi pasar kemarin. Penjualan si melon alias gas 3 kilogram (Kg) se-Depok ini disiapkan 50.280 tabung, dengan harapan dapat meminimalisir terjadinya kelangkaan si melon.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Depok, Achmad Kafrawi mengatakan, operasi pasar ini bentuk respon terhadap laporan masyarakat, terkait adanya kelangkaan gas tiga kilogram disejumlah wilayah Kota Depok.
“Hari ini (kemarin red), kami melaksanakan operasi pasar gas tiga kilogram ditiap kecamatan,” ujar Kafrawi kepada Radar Depok, kemarin.
Kafrawi mengungkapkan, guna mencukupi kekurangan gas disejumlah wilayah Kota Depok, pihaknya mengalokasikan sebanyak 50.280 tabung gas elpiji tiga kilogram. Sedangkan pada operasi pasar di Jalan Raden Saleh Kecamatan Sukmajaya dialokasikan sebanyak 560 tabung gas tiga kilogram.
Kafrawi memperkirakan, operasi pasar akan dilaksanakan selama empat hari, sehingga sejumlah wilayah yang mengalami kekurangan gas dapat segera terpenuhi. Sebelumnya, beberapa wilayah kecamatan seperti, Kecamatan Beji, Kecamatan Sukmajaya, Kecamatan Pancoranmas, dan Kecamatan Cilodong mengalami kekurangan gas. “Operasi pasar gas elpiji tiga kilogram kami peruntukan untuk masyarakat kurang mampu bukan untuk usaha mikro,” terang Kafrawi.
Salah satu perwakilan Hiswana Migas Kota Depok, Imron Effendi menjelaskan, kelangkaan gas elpiji beberapa waktu lalu dikarenakan banyak masyarakat mampu dan usaha mikro menggunakan gas tiga kilogram. Seharusnya, pengguna gas tiga kilogram diperuntukan untuk masyarakat kurang mampu guna membantu meringankan perekonomian.
“Kami mengerahkan 24 agen gas Kota Depok guna melaksanakan operasi pasar,” kata Imron.
Dia menyebutkan, tahun ini tidak ada penambahan alokasi gas tiga kilogram di Kota Depok. Menurutnya, seharusnya alokasi gas tiga kilogram cukup, guna memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Depok. Namun, dikarenakan penggunaan yang tidak sesuai, sehingga beberapa wilayah mengalami kekurangan.
Kesempatan yang sama, Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna menuturkan, Pemerintah Kota Depok terus berupaya memenuhi kebutuhan terhadap gas, terutama gas tiga kilogram yang banyak digunakan masyarakat. Dia menilai, masih ada masyarakat berekonomi cukup menggunakan gas tiga kilogram.
Pradi meminta, masyarakat berekonomi cukup yang menggunakan gas tiga kilogram segera beralih menggunakan gas 5,5 kilogram atau biasa disebut Bright Gas. Sedangkan pelaku usaha mikro menggunakan tabung gas 12 kilogram dan tidak boleh menggunakan gas tiga kilogram.
“Sebagai langkah nyata, kami telah mengarahkan ASN menggunakan Bright Gas dan gas 12 Kg,” tutup Pradi. (dic)