metropolis

16 Permainan Tradisional Dipamerkan di London

Kamis, 20 Juli 2017 | 09:00 WIB
PENASARAN : Seorang bule asal London, Inggris saat mencoba memainkan gasing khas Indonesia dalam gelaran Indonesian Weekend. Foto : Ade / Radar Depok Mengenal Pecinta Permainan Tradisional di Depok (3-Habis) 16 Permainan Tradisional Dipamerkan di London Sebanyak 16 permainan tradisional diperkenalkan pada event Indonesian Weekend di London, 22 dan 23 Juli 2017. Kali ini Subdit Diplomasi Budaya Luar Negeri, Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, kembali mengutus Gudang Dolanan Indonesia untuk memperkenalkan permainan tradisional Indonesia. LAPORAN : ADE RIDWAN YANDWIPTURA/RADAR DEPOK Setelah sukses dengan mengumpulkan ribuan mainan tradisional khas Indonesia khususnya gasing. Endi Aras  akan menggelar 16 permainan yang di Indonesia sendiri sudah jarang dimainkan oleh anak-anak. Ke-16 jenis permainan yang menggunakan alat itu adalah; Gasing, Congklak, Yoyo, Engsreng ( gelindingan dari velg sepeda ) Kelereng, Lompat Karet, Kapal Otok-otok, Egrang Batok, Pletokan, Telepon Kaleng, Alarm Kaleng, Bedil Jepret, Dam Daman, Sepak Bola Pantul, Bekel, dan Oreg-oreg Bambu. Ke-16 permainan Tradisional tersebut adalah sebagian dari 2.500 permainan tradisional yang dimiliki dan tersebar di Indonesa. Menurut Endi Aras, permainan-permainan tradisional tersebut memiliki nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. “Ini untuk kedua kalinya saya mendapat tugas ke London. Tahun lalu dalam event yang sama, yakni Indonesian Weekend saya juga memperkenalkan gasing Indonesia kepada orang-orang London,” katanya. Tak hanya warga negara Inggris saja, tapi dari India, Jepang, Jerman dan sebagainya. Tepatlah jika event itu bertujuan untuk menarik turis asing ke Indonesia. “Budaya kita sangat menarik buat mereka. Karena unik dan tak ada duanya. Harapannya tentu suatu saat mereka akan mengunjungi Indonesia,” lanjutnya. Selain memperkenalkan permainan khas Indonesia, Endi Aras juga mengajari mahasiswa-mahasiswi yang berada di London dan juga akan menyumbangkan ke-15 permainan tradisional lainnya untuk Kedutaan Besar RI di London. “Ke-16 alat permainan itu akan kami tinggal untuk Kedutaan Besar RI di London karena sebagian bahannya susah dicari. Kalau di Indonesia bahan - bahan tersebut mudah dicari, dari barang bekaspun jadi,” kata Endi Aras. Menurut Endi, tak hanya alat - alat itu saja yang akan diperkenalkan, tapi juga nilai – nilai yang terkandung dalam tiap permainan tradisional, seperti nilai kejujuran, sportifitas, taat pada aturan yang berlaku, kebersamaan dan kesederhanaan. Menurutnya, jika alat-alat itu tergerus lalu hilang, nilai-nilai yang ada di dalam permainan itu juga akan hilang.  “Paling tidak orang Indonesia yang ada di London masih bisa mengenalnya,” imbuhnya. Di London, Endi Aras akan tinggal selama 7 hari. Meski event Indonesian Weekend berlangsung 22 dan 23 Juli 2017, namun perlu persiapan yang matang. “Makanya kita diminta untuk berangkat tanggal 18 Juli 2017,“ tambahnya. Indonesia Weekend sendiri bermaksud untuk mengundang turis mancanegara mau datang ke Indonesia untuk menikmati budaya Indonesia. Maka, selain permainan tradisional, kuliner dan budaya Indonesia lainnya juga diperkenalkan di London. (*)

Tags

Terkini