metropolis

Siput Binatang Harmonis dengan Alam

Jumat, 21 Juli 2017 | 08:35 WIB
AKRAB: Anggota Komunitas Siput Kelana saat berkumpul di kawasan Danau Balairung Kampus Universitas Indonesia. Foto : Indah/Radar Depok Siput Kelana, mungkin khalayak bertanya-tanya apa sih itu? Kumpulan remaja ini sudah terbentuk 14 September 2014. Tapi, bagaiman nama itu bisa muncul, berikut sejarahnya. Laporan : Indah Dewi Kartika /Radar Depok Minggu sore yang cerah ditemani angin sepoi-sepoi dari danau membuat komunitas ini betah berlama-lama. Komunitas yang terbentuk hampir tiga tahun silam memiliki nama yang unik. Yaitu Siput Kelana. Para anggota komunitas memilih nama siput, karena binatang ini berjalan perlahan namun akhirnya sampai ke tempat tujuan tanpa harus terburu-buru. Begitupun manusia, lebih baik perlahan asal sampai tujuan, daripada terburu-buru namun hasilnya tidak memuaskan. Prinsip ini yang terus dipegang oleh komunitas jalan-jalan ini. “Kenapa namanya siput? Karena awalnya hanya pikiran pribadi saja, saat saya naik gunung. Siput itu kalau berjalan pelan-pelan tapi bisa sampai tujuan,” kata Ketua Siput Kelana, Mohammad Nur Hasan. Pria berusia 30 tahun ini pun memiliki alasan lain. Ia menilai binatang siput merupakan salah satu binatang yang memiliki keharmonisan dengan alam. Siput melewati jalan dan tidak merusak jalan tersebut karena kelembutan dan perlahannya ia berjalan. “Awalnya bernama siput gunung. Siput itu sangat harmonis dengan alam, jalanya dia tidak merusak alam yang dilewati. Bisa dikatakan di mana ada siput hidup, di situ alamnya bagus, simplenya seperti itu,” ujarnya. Setidaknya satu bulan sekali, komunitas ini berkumpul, atau bahasa komunitasnya kopi darat/kopdar. Komunitas ini memiliki anggota sekitar 52 orang dari berbagai wilayah. Selain Depok, ada beberapa anggota lainnya yang berasal dari luar kota Belimbing ini. “Kita kan masih komunitas kecil, ya kumpulnya ala kadarnya. Kebanyakan anggota tinggal di Depok, tapi ada juga yang berpencar, Jabotabek,” katanya. Banyaknya anggota yang tinggal di Depok, membuat kopdar dilakukan lebih sering di daerah Depok. Biasanya, Komunitas Siput Kelana memilih berkumpul di area Danau Balairung kampus Universitas Indonesia. “Sebenarnya kalau kopdar tidak pasti, karena mengumpulkan anggota sebanyak itu susah. Tapi kalau ngumpul rapat untuk jalan-jalan atau trip biasanya sebulan sekali pasti. Itupun yang mau ngetrip saja yang berkumpul,” imbuhnya. (bersambung)

Tags

Terkini