metropolis

Polisi Janji Kebalikan Paspor Jamaah

Selasa, 15 Agustus 2017 | 09:00 WIB

RADAR DEPOK.COM - Beres mengacak-acak kantor First Travel di Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan dan di Jalan Auri Depok, Jawa Barat. Kemarin, polisi berjanji akan mengembalikan paspor jamaah. Ribuah paspor milik calon jamaah umroh telah disita polisi, di dua kantor rumah dan kantor bos biro perjalan umrah First Travel, Andika Surachman.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jendral Setyo Wasisto mengatakan, sejumlah jemaah sudah menghubungi polisi agar paspor dikembalikan ke jemaah. Tapi ia mengimbau para calon jemaah yang belum mendapatkan pengembalian paspor untuk bersabar sampai penyidik selesai melakukan pengecekan dan klarifikasi.

"Saya mengimbau masyarakat yang paspornya masih ada di Fisrt Travel, karena kemarin ada yang telepon saya juga, kalau boleh paspornya dipulangkan. Saya mohon waktu karena masih diklarifikasi, dicek Bareskrim, setelah itu mungkin bisa dikembalikan," kata Setyo.

Selain itu, terkait dengan sangkaan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), terhadap tersangka kasus yang merugikan ribuan jemaah itu, masih dalam proses penyidikan oleh penyidik. Setyo mengatakan, saat ini penyidik masih melakukan penilaian terlebih dahulu.

"Harus ada kasus utama dahulu, predikat crime, ya nanti setelah itu kita lihat. Tetapi kan kemarin yang jadi masalah ketika dicek info terakhir saldo Rp1,3 juta. Enggak mungkin menurut pelapor. Posisi Bareskrim sedang melakukan tracing atau penelitian di perusahaan apa betul cadangan atau sisa saldo hanya tinggal Rp1,3 juta," ujarnya.

Ketua Asphurindo Syam Resfiadi mengatakan, peristiwa yang dialami First Travel dapat menjadikan pelajaran terhadap penyelenggara haji dan umroh. Menurutnya, dia telah memberikan pesan dan nasihat kepada penyelenggara perjalanan haji dan umroh menggunakan pola konvensional.

“Ada beberapa biro yang memiliki pola bisnis seperti First Travel dan sudah kami nasehati,” ujar Syam yang didapuk menaungi 130 biro perjalanan umroh.

Syam menjelaskan, dengan menerapkan pola bisnis yang tidak wajar dengan mengiming-imingi dengan harga murah, akan menyebabkan menimbulkan kerugian kepada calon jamaah umroh. Selain itu, Asphurindo telah mengingatkan masyarakat guna tidak tergiur promo murah yang ditawarkan agen perjalanan umroh.

Syam mengungkapkan, atas peristiwa yang terjadi kepada First Travel. Banyak korban First Travel yang meminta bantuan pihaknya, guna melaksanakan niat korban ke tanah suci. Namun, dikarenakan dana yang diberikan dari korban First Travel tidak sesuai dengan standar biaya, pihaknya menolak untuk memberangkatkan calon jamaah umroh.

“Kami sudah mengingatkan jangan tertarik dengan promo murah yang diberikan,” terang Syam.

Tags

Terkini