RADAR DEPOK.COM - Kementrian Pariwisata (Kemenpar) dan Komite Akreditasi Nasional (KAN), mengaudit Lembaga Sertifikasi Usaha Pariwisata (LSUP) PT Tirta Murni Sertifikasi (TiMS). Hal ini dilakukan untuk melihat konsistensi LSUP PT TiMS, dalam menjalankan persayaratan yang telah ditetapkan KemPar dan KAN.
Direktur Utama PT TiMS, Ibnu Haris Mansyur mengatakan, tugas LSUP itu untuk membantu pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata, mensertifikasi para pelaku usaha pariwisata (Hotel, biro perjalanan wisata, pub, spa, restoran, dan lain-lain). Surveilance atau audit pengawasan pertama ini sifatnya mandatory/wajib.
Dalam pelaksanaan audit surveilance ini telah mempersiapkan segala sesuatunya. Sehingga semua berjalan dengan lancar dan peningkatan kompetensi auditor pun terus dilakukan. Didalam audit pasti selalu ada temuan, dan itu merupakan suatu hal yang wajar dan PT TiMSi akan segera mengclosing temuan-temuan dari auditor KemPar dan KAN. "Kami sudah memaksimalkan, jika ada temuan maka segera diclosing," ujarnya kepada Harian Radar Depok, kemarin.
Ibnu mengungkapkan, audit atau survei yang dilakukan kepada LSUP PT TiMS ini merupakan yang pertama. Setelah dilakukannya audit tentu besar harapan kedepan akan semakin baik dan berkembang. PT TiMS bergerak dibidang jasa sertifikasi seperti ISO dan LSUP dan berdiri sejak 29 Mei 2012. Pelaksanaan survei tidak hanya sekali, akan dilakukan secara rutin setiap satu tahun sekali. "Tiap tahun akan diaudit sehingga semua yang disertifikasi oleh kami sesuai dengan aturan yang ada," tegasnya.
Lead Auditor dari Kemenpar, I Gusti Putu Laksana menjelaskan, Kemenpar memang wajib melakukan survei kepada LSUP sehingga siapa saja yang diberikan sertifikat ISO misalnya sudah sesuai dengan persyaratan yang ada sesuai dengan bidangnya. Dengan demikian maka perusahaan tersebut bisa berjalan dikoridornya dan mampu memberikan kontribusi yang baik bagi internal maupun eksternal yaitu Kota Depok. "Kami terus melakukan audit guna kedepan LSUP bisa semakin baik lagi," tutup I Gusti Putu.(ina)