metropolis

Pengkhianatan G30S/PKI di 1 Muharram

Jumat, 22 September 2017 | 15:38 WIB
AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK MEMPERKENALKAN SEJARAH : Sejumlah siswa dan guru SMK Muhammadiyah 1 Depok menggelar nonton bareng film Pengkhianatan G 30 S PKI di Jalan Raya Pitara, Pancoranmas, Rabu (20/9) malam. DEPOK–Beragam cara dalam memeriahkan Tahun Baru Islam 1439 Hijriah, yang jatuh Kamis (21/9). Berbeda dengan biasanya, SMK Muhammadiyah 1 (Mutu) justru terngiang filosofi jangan sekali-kali melupakan sejarah (Jas Merah). Bertepatan dengan 1 Muharram sekolah di Kelurahan Rangkapanjaya, Pancoranmas ini nonton bareng (Nobar) film Pengkhianatan G30S/PKI, di masjid lingkungan sekolah. Guru Sejarah SMK 1 Muhammadiyah, Sutarsa menyebutkan, alur dan durasi dari film tersebut, siswa mesti memahami dengan baik film yang akan ditontonnya. Dalam film tersebut, sejarah bangsa Indonesia yakni tujuh jenderal dibunuh. Ini bukti nyata pelakunya orang PKI berdasarkan catatan sejarah. “Jadi generasi ini harus diberi pengalama. Kalau mereka nggak tahu, nanti apa yang terjadi," ujar Sutarsa sebelum pemutaran film. Film berdurasi 3 jam 37 menit ini diunduh dari internet, dan sudah dipotong untuk mempercepat durasi waktunya. Saat pemutaran film dan meminta operator untuk memulai, menghentikan, ataupun mempercepat film. Saat film baru dimulai, siswa antusias menonton. Siswa menyimak film dan penjelasan. Ini merupakan inisiatif sekolah dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam, kemudian untuk memberikan pemahaman ke anak SMK. Siswa SMK taraf berpikirnya sudah dewasa, jadi bisa memberikan mana yang baik dan buruk. Menurutnya, salah satu alasan diadakannya acara nonton bareng film tersebut, adalah untuk mewaspadai bangkitnya Partai Komunis Indonesia (PKI) yang eksis pada era Orde Lama tersebut. Menurut Sutarsa, Gerakan 30 September 1965 merupakan bagian dari sejarah kelam dalam perjalanan bangsa Indonesia, yang sudah seharusnya diketahui oleh generasi muda saat ini. Hal itulah yang disebutnya perlu disampaikan ke anak-anak generasi saat ini, salah satunya dengan cara memutar kembali fim yang dibesut sutradara kawakan Arifin C Noer. "Generasi muda harus diberikan pemahaman ini. Kalau mereka enggak tahu, nanti apa yang terjadi. Kata Presiden Soekarno, 'Jangan sekali-kali melupakan sejarah'," ujar Sutarsa. Banyak kejadian yang dialami para siswa saat berlangsungnya film tersebut, mulai dari berteriak, terharu dan tak sedikit juga yang tertidur pulas. Mereka tertidur pulas saat film tersebut baru berjalan sekitar 30 menit.(ade)

Tags

Terkini