INDRA/RADARDEPOK RAZIA: Anggota Unit Lanatas Turjawalai Polresta Depok sedang memeriksa kelengkapan surat kendaraan sepeda motor.
Operasi Kepolisian rutin dilakukan Satuan Lalulintas (Satlantas) Polresta Depok yang dilakukan di Kota Depok, merupakan komitmen untuk terus menciptakan rasa aman dan tertib bagi masyarakat, pengendara dan pengguna jalan yang melintasi kawasan Kota Depok.
Laporan : INDRA ABERTNEGO
Di Jalan Tole Iskandar, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas, terdapat beberapa aparat kepolisian dari Unit Lantas Turjawali, Polresta Depok yang sedang melakukan Operasi Kepolisian atau yang biasa disebut dengan Razia Kendaraan Bermotor, Senin (25/9).
Kasubnit Turjawali, Ipda Sunyoto mengatakan, Operasi kepolisian kali ini bertujuan untuk menertibkan para pengendara sepeda motor yang melintasi jalan tersebut.
Selain untuk itu, dia mengungkapkan bahwa operasi atau yang sering disebut razia oleh khalayak umum itu bertujuan meningkatkan keamanan di Kota Depok.
“Razia kali ini dimulai sejak jam 9 dan akan berlangsung kira – kira sampai jam 12 siang,” ucap Ipda Sunyoto.
Menurutnya, Tim Unit Lantas Turjawali Polresta Depok lebih mengedepankan sisi humanis dalam menindak para pelanggar lalulintas. Mereka tidak akan serta merta menilang para pelanggar yang kebetulan tidak membawa kelengkapan surat-surat kendaraan.
“Tadi ada ibu – ibu kita periksa karena tidak membawa STNK dan SIM, karena dia bilang rumahnya dekat, saya suruh pulang untuk mengambil surat- suratnya,” ucap Sunyoto.
Dia mengatakan, biasanya pelanggar yang ditilang setiap melakukan Operasi Kepolisian atau Razia bisa mencapai 100 orang bahkan lebih. Mereka yang ditilang biasanya karena tidak memiliki SIM, dan tidak mengenakan helm. Sementara itu, pengendara yang tidak bisa menunjukan STNK, motornya akan ditahan dan dibawa ke Polresta Depok sambil menunggu pemilik menunjukan suratnya.
“Kalau untuk motor yang ditahan belum bisa dipastikan berapa jumlahnya, karena dalam sekali razia tidak menentu jumlahnya, bisa tiga unit motor atau dua unit lebih dalam setiap operasinya,” tutur Sunyoto. (*)