metropolis

Rabu Warga-Pedagang Demo Lagi

Selasa, 26 September 2017 | 12:30 WIB
IRWAN /RADAR DEPOK RAPAT : Forum masyarakat yang menolak program ujicoba SSA saat rapat untuk mempersiapkan aksi damai pada Rabu (27/9) . DEPOK-Aksi damai penolakan program Sistem Satu Arah (SSA) kembali digelar, Rabu (27/9). Aksi damai yang akan dilakukan warga dan pedagang Pasar Depok Jaya tersebut dengan cara longmarch. Diharapkan saat mengeluarkan aspirasinya Walikota Depok Mohammad Idris dan Wakil Walikota Depok, Pardi Supriatna tidak lagi kabur. Ketua RW14 Kelurahan Depok Jaya Toro Budiarko mengatakan, aksi damai yang akan digelar ditunda satu hari. Sebab, ada permintaam dari pihak Polresta Depok terkait adanya kunjugan dari Mabes Polri ke Polresta Depok pada Selasa (26/9). "Sebenarnya kami akan lakukan pada Selasa, tapi ada permintaan dari pihak berwajib," kata Toro kepada Harian Radar Depok, kemarin. Ia mengatakan, aksi damai penolakan SSA ini sudah disepakati para pedagang dan masyarakat yang dilintasi jalur SSA. Antara lain, warga sekitar lokasi SSA dari Kelurahan Depok Jaya dan Depok, Pancoranmas. Lalu dari pihak pedagang Pasar Depok Jaya dan Jalan Dewi Sartika. Lebih lanjut Toro menegaskan, aksi tersebut dilakukan dengan cara longmarch dari Jalan Nusantara, Dewi Sartika, dan Jalan Arief Rahman Hakim. "Kami mampir sebentar di Balaikota lalu pulang melewati Jalan Arief Rahman Hakim. Kami ingin walikota dan wakil walikota bisa hadir saat orasi," tegas Toro. Menurut Toro, warga dan pedagang yang melakukan aksi damai penolakan SSA memiliki tuntutan, agar program ujicoba SSA disudahi atau diakhiri. Karena, program ujicoba SSA lebih banyak mudarat dibandikan manfaatnya. "Terutama untuk warga sekitar lokasi SSA. Pedagang pasar Depok Jaya sudah mulai mempersiapkan aksi untuk Rabu besok," ulasnya. Terpisah, perwakilan pedagang Pasar Depok Jaya, Sumarkinaryo menegaskan, aksi damai yang akan dilakukan sebagai bentuk partisipasi warga, karena ketidak pedulian Pemkot Depok dalam menerapkan program ujicoba SSA dan sistem tata kelola transportasi di Kota Depok. Bahkan, kata dia, imbas SSA kepada para pedagang yakni secara signifikan menjatuhkan niat beku masyarakat untuk berbelanja di Pasar Depok Jaya. "Selama SSA diterapkan, sangat terasa perubahan pendapatan para pedagang. Sebab, para konsumen yang terbiasa dengan mudah berlalu lalang di Jakan Dewi Sartika dan Nusantara Raya merasa diblokir," tutur pria yang sering disapa Romo itu. Padahal, saat ini Pemerintah melalui Dinas UKM dan Koperasi sedang gencar-gencarnya mempromosikan ke masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional. "Bagaimana promosi bisa lancar, jika arus lalulintas dihambat satu arah, jelas sekali ini ketidak sinkronannya pemangku wilayah di Depok dalam bekerja," ungkapnya. Seharusnya, Kota Depok sudah menjadi kota yang maju dan peduli terhadap kemauan masyarakat. "Ini malah menunjukkan impiannya SSA telah membawa usaha kami kejurang kebangkrutan," bebernya. Dalam aksi damai nanti pihaknya menuntut Walikota Depok untuk menghapuskan SSA dan menujukan kepedulian kepada warganya. "Penerapan SSA tidak akademis tanpa simulasi. Ini malah langsung uji coba dan uji coba tanpa jeda evaluasi," ungkapnya.(irw)

Tags

Terkini