metropolis

Tiap Tahun Ada 1.700 TB Baru

Selasa, 17 Oktober 2017 | 10:00 WIB
IRWAN/RADARDEPOK
CERIA : Walikota Depok Mohammad Idris bersama pengurus PPTI Cabang Kota Depok priode 2017-2022 usai dilantik di lantai 10 Dibaleka Depok, kemarin DEPOK- Tuberkulosis (TB) di Kota Depok bisa dibilang cukup tinggi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok, ada 1.700 jiwa penderita TB baru. Padahal, tiap tahunnya Dinkes sudah menyembuhkan penyakit berbahaya tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Noerzaanti Lies Karmawati mengatakan, telah melakukan penyembuhan bagi warga penderita TB, dimana penderita TB dinyatakan sembuh terhitung selama enam bulan dengan diberikan obat. “Ada 1700 orang terjangkit TB yang kami temui di lapangan dan kami sembukan,” kata Lies kepada Radar Depok, usai pelantikan pengurus PPTI Cabang Kota Depok periode 2017-2022, kemarin. Sesuai penelitian, Lies menuturkan, penyakit TB di sekitar penduduk berjumlah  100 ribu orang. Maka terdapat  107 orang yang menderita TB. Sedangkan, untuk  jumlah penduduk Kota Depok sekitar 2 juta jiwa, maka ia mengakumulasikan bahwa jumlah warga Depok setiap tahunya ada sekitar 2.000 orang terjangkit TB. “Masih banyak warga Depok yang terjangkit, karena ada beberapa faktor, seperti malu, tidak diperiksan, dan menyepelkan penyakit TB,” bebernya. TB ini sambung Lies, jenis penyakit yang menular. Dimana  ditularkan oleh bakteri mycobakterium tuberculosis dengan cara kontak langsung, antara lain air liur, makanan, sendok, dan ngobrol langsung. Bahkan ia menilai TB ini lebih berbahaya dari viurs aids dan DBD. “Karena TB mudah menular, jadi berbahaya,” kata dia. Tak hanya itu, pemukiman kumuh juga sebagai pendukung lingkungan mudah terekena bakteri tersebut. Untuk itu, berdasarkan data bahwa kecamatan yang paling banyak di Kecamatan Sukamajaya, Pancoranmas, dan  Cimanggis. di kami bersama PPTI Cabang Depok terus menyosalisasikan TB ke anak remaja,” katanya. Walikota Depok, Mohammad Idris mengajak semua pihak terlibat membantu Pemkot Depok dan PPTI Cabang Kota Depok untuk meminimalisir kasus TB di masyarakat. “Seluruh komponen masyarakat, termasuk pelaku usaha harus pula dilibatkan sehingga sama-sama memahami pentingnya terhadap pemberantasan TB,” ujar Idris. Lebih lanjut orang nomor satu di Depok ini menjelaskan, TB merupakan penyakit menular nomor satu di Indonesia. Namun meskipun begitu, dengan teratur minum obat penyakit ini bisa disembuhkan. Di Kota Depok sendiri saat ini ada sekitar 1700 pasien TB yang sedang diterapi untuk penyembuhan. Dari angka tersebut, katanya, bisa jadi lebih banyak lagi karena tidak semua penderita TB mau melaporkan penyakitnya. “Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tidak tinggal diam saja, tetapi memberi obat gratis dan penananganan yang komprehensif dari para petugas Puskesmas se-Kota Depok,” ungkapnya. Selain itu, dia menambahkan, Pemkot Depok juga telah memiliki kader Pengawas Minum Obat (PMO) yang koordinasi dengan PPTI Kota Depok untuk mengetahui lebih jauh kondisi pasien yang sedang diobati, sehingga bisa rutin minum obat sampai sembuh. “Dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat, baru 18 kabupaten/kota yang sudah memiliki PPTI dengan kegiatannya yang masih berjalan. Alhamdulillah, Kota Depok salah satu dari 18 wilayah tersebut,” katanya. (irw)

Tags

Terkini