metropolis

UIII Digarap, Staf Khusus Presiden dan Dirjen Kemenag Cek Lokasi

Kamis, 14 Desember 2017 | 10:00 WIB
RAMA SAKTI/RADAR DEPOK PASTIKAN LOKASI: Staf khusus Presiden bersama Dirjen Kementerian Agama, Rabu (13/12), melihat lokasi lahan RRI yang akan dibangun UIII. Rencananya, Presiden Jokowi akan meletakkan batu pertama dimulainya pembangunan antara tanggal 21 atau 25 Desember 2017. DEPOK – Kota Depok boleh berbangga. Kota penyangga Ibukota Jakarta ini akan segera berdiri Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Lokasinya di lahan RRI RW02 dan 04, Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya. Jika tidak diundur, tanggal 21 atau 25 Desember 2017, Presiden Joko Widodo akan datang ke lokasi untuk meletakkan batu pertama tanda dimulainya pembangunan UIII. Kepastian itu kian menguat, sebab Rabu (13/12), Staf Khusus Presiden bersama perwakilan Dirjen Kementerian Agama (Kemenag) meninjau lokasi lahan RRI. “Tadinya (peletakkan batu pertama, red) tanggal 15. Tapi diundur, kalau nggak tanggal 21 atau 25 Desember. Tadi (kemarin, red) Staf Khusus Presiden bareng Dirjen Kemenag melihat lokasi,” kata Lurah Cisalak, Wiyana kepada Radar Depok. Menurut Wiyana, dari luas lahan RRI 143 hektar, UIII bakal dibangun di atas lahan 21 hektar. Sedangkan sisanya dijadikan kawasan hijau atau ruang terbuka hijau (RTH). “Itu lokasi lahan RRI 143 hektar, yang dibangun 15 persennya dari total luas RRI,” kata Wiyana melanjutkan. Sementara itu, Kepala Biro Umum Kemenag, Syafrizal menyatakan, pembangunan UIII dimulai dari rektorat dan fakultas. Pembangunannya bertahap akan diteruskan sampai 2019. “Ada penghuni liar sebanyak 726 KK di lahan RRI. Dengan rincian 600 KK biasa dan 125 unit-unit usaha akan dibongkar lebih dulu. Pembangunan tahap pertama tahun 2017 dengan nilai Rp29 miliar,” kata Syafrizal usai pertemuan bersama unsur Muspida membahas pembangunan UIII, beberapa waktu silam.             Target mahasiswa dari dalam dan luar negeri. Adanya UIII, kata Syafrizal, sebagai memperkenalkan kepada dunia luar, khususnya Arab yang saat ini sedang bergejolak. “Kampus inilah jawabannya. Islam damai itu ada di Indonesia, harapan dunia saat ini kepada Indonesia,” ujar Syafrizal. Komite Pembangunan UIII, Prof. Komaruddin Hidayat menambahkan, Indonesia dikenal sebagai kantong umat Islam terbesar di dunia. Tapi selama ini kurang dikenal oleh dunia. Padahal, punya pengalaman beragama yang damai, rukun, dan toleran. “Yang kita juga keras anti teroris. Hal ini perlu dikenal pada dunia. Makanya kampus ini (UIII) dibangun. Untuk mengenalkan Islam di Indonesia pada dunia,” kata Komaruddin Hidayat di kesempatan yang sama. Nantinya, pihak UIII akan memberi beasiswa kepada orang asing, terutama dunia Islam, agar kuliah di Indonesia. “Nanti kampus ini menjadi kampus hijau dan indah. Mahasiswa tidak banyak. Satu angkatan paling 50 sampai 60 orang. Akan ada pusat studi, riset, dan budaya Islam. Jadi di Depok nanti punya kampus ikonik,” katanya. (ram/hmi/jun)  

Tags

Terkini