IRWAN/RADAR DEPOK TINJAU LOKASI : Rombongan Polri saat berada di kawasan lahan RII yang akan dibangun Universitas UIII, kemarin.DEPOK-Rencana pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), di 2018 akan terwujud. Musababnya, rombongan dari Polri yang dikomandoi Wakapolri Komjen Syafruddin mengecek langsung ke lahan Radio Republik Indonesia (RII) di kawasan Kecamatan Sukmajaya, kemarin.
“Tahun depan sudah dimulai, dananya dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN),” kata Syafrudi, kepada awak media di RII, kemarin.
Anggaran untuk pembangunan UIII, sebut dia, Pemerintah Indonesisa menyiapkan sebesar Rp400 miliar melalui pagu Kementerian Agama. ”Pembangunan ini akan dibangun secara bertahap," ujar Syafruddin.
Lebih lanjut dia mengatakan, pembangunan universitas terbesar di Asia ini akan mengunakan lahan RII seluas 21 hektar dari 143 hektar lahan RII. ”Sedangkan sisanya dijadikan kawasan hijau atau ruang terbuka hijau,” terangnya.
Lebih lanjut pria yang juga sebagai Ketua Pantia Pembangunan UIII menambahkan, kunjungan ini dalam rangka mengecek rancana Ground Breaking UIII, yang akan dilaksanakan pada 21 Desember Presiden Indonesia Joko Widodo. Wakil Presiden INdonesia Jusuf Kalla selaku ketua Yayasan UIII juga ikut hadir. “Saya ke lokasi untuk cek saja, tapi saya sebagai Ketua Panitia Pembangunan UIII,” kata dia.
Komite Pembangunan UIII, Komaruddin Hidayat mengatakan, pembangunan UIII sudah mendapat Peraturan Presiden (Perpres) dari Presiden Indonesia. Namun kata dia, ada permasalahan yakni masih ada orang yang memanfaatkan lahan RRI. “Kami sudah melakukan dialog dengan Penghuni Liar RRI dan kami akan berjalan bareng untuk menyelesaikan permasalahan ini,” kata dia.
Selain itu, ia mengatakan adanya UIII atau Pusat Peradaban Islam ini akan meningkatkan ikon Kota Depok. “Bahkan, kampus ini adalah kampus ikoni kampus dengan desain unik yang pertama dan sebagai pusat kampus, pusat riset dan pusat kebudayaan,” katanya.
Ditargetkan pada tahun 2018 pembangunan Gedung Rektorat, Apartemen Dosen, dan Apartemen Mahasiswa akan mulai dibangun.
"Kampus ini, standar internasional," ujar Komaruddin.(irw)