RAMA SAKTI/RADAR DEPOK DIKOMPLAIN: Kios milik Wati dan lima pedagang tertutup bangunan Pasar Musi. Wati akan menuntut pihak kontraktor supaya membongkar atap kanopi pasar.DEPOK– Lagi-lagi pembangunan Pasar Musi dikomplain warga. Kali ini datang dari sejumlah pedagang yang sudah puluhan tahun berjualan di pasar tradisional yang terletak di lingkungan RW02, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, tersebut.
Beberapa pedagang menyoal bangunan Pasar Musi yang menutupi kios milik mereka. Kendati tidak langsung berdampak, para pedagang khawatir jika kios mereka akan ditingkat, akan terbentur dengan bangunan pasar yang saat ini masih dalam pembangunan tahap akhir.
“Jadi, awalnya pihak dinas sudah komunikasi sama saya. Katanya bangunan pasar nggak bakal mengganggu. Tapi kenyataannya, sekarang atap bangunan nutupin kios saya,” kata Wati, pemilik kios kepada Radar Depok, Kamis (18/1).
Wati yang kesehariannya berjualan sembako mempertanyakan sikap Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) yang awalnya menjamin bangunan pasar tidak mengganggu, malah justru sebaliknya.
“Kalau dari awal tahu gini jadinya, nggak bakal saya izinin. Coba nanti lihat pas hujan, air bakal langsung tumpah ke atap kios saya,” kata Wati dengan kalimat kesal.
Pada saat komunikasi dengan pejabat Disdagin, Wati diberikan sebuah gambar perencanaan Pasar Musi. Pada waktu itu pula, Wati dijanjikan menandatangani surat pernyataan apakah setuju atau tidak bila bangunan pasar berada di atas kios miliknya.
“Sampai sekarang saya nggak nerima surat persetujuannya. Cuma gambar peta doang. Ini katanya proyek nasional, harusnya pemerintah daerah (Pemkot Depok, red) ngebantu warganya. Bukan malah kita dizalimin kayak gini,” umpat Wati.
Dia bersama lima pemilik kios yang terganggu dengan adanya bangunan Pasar Musi berencana akan menemui pihak kontraktor, dinas, dan perwakilan Kementerian Perdagangan.
“Katanya tanggal 20 besok mau ada penyerahan kunci. Kita mau temuin orang dinasnya, biar pada tahu sekalian. Kios ini milik saya pribadi, bukan nyewa,” kata Wati.
Saat hendak dikonfirmasi mengenai permasalahan ini, telepon seluler pimpinan proyek Pasar Musi tidak aktif. (ram)