AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK DIBIARKAN TERCEMAR: Warga sedang berada di sekitar kawasan Situ Asih di Kampung Pulo, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoranmas, kemarin. Beberapa waktu lalu warga dikejutkan dengan banyaknya ikan yang berada di situ tersebut mati mendadak dan sampai saat ini belum diketahui penyebabnya.DEPOK – Pekerjaan rumah Pemkot Depok yang berupaya melakukan revitalisasi situ harus bertambah. Salah satu situ yang terletak di Kampung Pulo RT06/08, Kelurahan Rangkepan Jaya, Kecamatan Pancoranmas, kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
Mulai dari lahan parkir ditumbuhi rumput liar, pintu gerbang keropos termakan usia, dermaga wahana air sebagian hancur. Belum lagi bau limbah tak sedap yang keluar dari air situ, hingga kedangkalan air yang disebabkan oleh lumpur bercampur limbah, menjadi pemandangan situ saat ini.
Warga sekitar situ, Rohman (65) mengatakan, selain kondisi situ yang terbengkalai layaknya danau tak tersentuh tangan manusia, belakangan dirinya kerap menemukan ikan jenis gurame yang mati tanpa sebab dan mengambang di permukaan air.
“Sudah dari awal bulan, saya penasaran nyium bau seperti bau bangkai. Pas dicek ternyata ratusan ikan pada ngambang,” kata pria yang membuka warung di sempadan situ.
Ikan siap konsumsi yang kurang lebih berukuran empat jari orang dewasa tersebut mati mengambang setiap hari selama berturut-turut, mulai dari awal Januari hingga saat ini. Jumlahnya pun bervariasi, namun selalu puluhan hingga ratusan.
Rohman kemudian berinisiatif membersihkan sendiri ikan tersebut dengan peralatan seadanya guna mengantisipasi tersebarnya wabah penyakit yang ditimbulkan dari bangkai ikan.
“Tapi pas saya masuk ke situ, airnya gatel, Ini kejadian pertama di sini, sebelumnya nggak pernah ada. Saya juga bingung penyebabnya apa,” lanjutnya.
Tidak ada tanda-tanda sebelum kejadian tersebut, pemancing yang kerap memenuhi lokasi situ juga hanya menggunakan pelet dan cacing, tapa bahan kimia. Hanya saja, kondisi situ sudah tak terurus sejak satu tahun belakangan.
“Dulu mah sering dapat surat, misalnya ada kegiatan apa, penanaman pohon atau sebagainya. Sekarang sudah nggak ada lagi,” katanya.
Wahana air jenis bebek-bebekan pun terlihat terbengkalai dan berjejer di permukaan tanah. Rusak yang menjadi kendala wahana air pemberian Pemkot Depok tersebut tak berfungsi.
Sedangkan kedangkalan situ, lanjut Rohman, terjadi setelah penurapan sisi situ yang dilakukan pada tahun 2013. “Saya sudah lapor ke RT-RW, tapi belum ada tanggapan,” kata Rohman.
Pantauan Radar Depok, ada satu bangkai ikan yang telah dirubung lalat dan mengeluarkan bau tidak sedap mengambang di atas permukaan air.
Salah seorang pemancing, Roni mengatakan, dirinya tidak memperdulikan banyaknya ikan yang mati di situ.
“Udah hobi sih, biarin aja deh. Tapi emang beda sih, sampe siang gini belum ada ikan yang menghampiri pancingan saya,” tutur Roni.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Situ Pulo, Ru'yat Suhada mengatakan, membenarkan banyak ikan mati di situ tersebut. Namun, dirinya belum mengetahui apa penyebab dari kematian ratusan ikan tersebut.
"Saya belum mengatahui pasti apakah karena tercemar atau sebagainya," kata Ru'yat saat dikonfirmasi Radar Depok.
Terkait normalisasi, Ru'yat mengatakan, tahun ini telah dianggarkan untuk dilakukan normalisasi pada situ tersebut, "Prioritasnya sih untuk kedalaman situ, tapi untuk besaran anggarannya saya tidak hapal," katanya. (ade)