IRWAN/RADAR DEPOK OPERASI : Petugas DKP3 Kota Depok saat mengembiri atau steril kucing liar yang berada di pasar, kemarin.DEPOK - Demi menekan angka kelahiran kucing liar yang terus meningkat di Kota Depok. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3), sudah mengkastrasi alias kebiri 73 ekor kucing. Sasarannya, kucing yang berkeliaran di rumah sakit, terminal, pasar, pemukiman, dan lainya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskeswan Depok, Aresa Setiawati menuturkan, mengembiri kucing liar tujuanya untuk membatasi populasi kucing liar yang berkeliaran di tempat umum. Tak hanya itu, kucing juga merupakan salah satu hewan penular rabies.
"Makanya terpaksa mengebiri kucing liar berkelamin betina maupun jantan untuk stop produksi," kata Aresa kepada Radar Depok, kemarin.
Pemberlakuan mengembiri atau sterilisasi kucing jelasnya, untuk kucing berjenis betina diambil sel telurnya (ovasektomi). Sedangkan kucing jantan diambil tekstikelnya.
Kucing liar yang disterilisasi, sebelumnya disuntik bius, dalam waktu 3 sampai 5 menit kucing lemas tidak siuman (pingsan), ditempatkan khusus untuk operasi, keempat kakinya diikat, kemudian dilakukan pencukuran bulu diantara yang akan dioperasi. "15 sampai 20 menit operasi selesai dilakukan," bebernya.
Jumlah kucing kata dia, semakin tahun bertambah karena setiap setahun bisa empat kali melahirkan dengan sekali lahir bisa mencapai enam hingga tujuh ekor.
Bahkan, dia menyebutkan populasi kucing di Depok jumlahnya sangat banyak bisa ribuan ekor. Contonya, setiap kucing berusia 8 bulan bisa melahirkan 2 sampai 3 kali dalam setahun.
Jika setiap melahirkan 4 anak maka setahun satu induk bisa mencapai 12 ekor. Melimpahnya kucing liar sering kali mendapat perlakuan keji, dari manusia, dipukul, dilempari batu, ditendang bahkan disiram air panas. "Binatang ini padahal hanya untuk mencari makanan karena tidak ada yang memberinya makan," terangnya.
Sterilisasi ini dilakukan tim Puskewsan Depok. Dimana data yang ada sudah menyentralisasi kucing liar di Depok sebanyak 73 ekor dilakukan di pasar, rumah potong hewan, perumahan dan tempat ramai. "Kami juga menyuntikan vaksin rabies agar mencegah terjadinya rabies pada kucing," tambahnya.
Sementara, Kepala Bidang Perternakan DKPPP Depok, Dede Zuraida menambahkan, kucing liar yang disterilisasi ini bentuk dari pencegahan popolasi kucing liar di Depok.
Diketahui kucing di Depok jumlahnya ribuan dan sulit untuk didata. Terlebih program ini dilakukan setiap tahun. “Satu tahun target di 10 titik kucing liar disterilisasi. Berdasarkan data baru 73 kucing liar,” kata Dede.
UPT Puskeswan juga menerima pelayanan kesehatan bagi hewan ternak dan peliharaan rumah. “Pelayanan di UPT Puskeswan masih gratis atau tidak dikenakan retribusi, hampir tiap hari ada hewan yang datang diperiksa,” tandas dia.(irw)