TERBENTANG LUAS: Kondisi sumur pembuangan sampah di TPA Regional Lulut-Nambo yang berada di Kabupaten Bogor. Rencananya, Kota Depok akan membuang sampah disana. Foto : Irwan/Radar DepokDEPOK - Pemerintah Kota Depok memperkirakan bila pada Maret nanti, sampah-sampah yang berasal dari Depok sudah mulai bisa dibuang ke TPA Regional Lulut-Nambo. Meski memang masih dalam batas kuota. Satu hari dijatah 200 ton sampah.
"Sesuai kesepakatan di 2017 lalu, tahun ini kemungkinan di Maret mulai buang sampah ke TPA Lulut-Nambo," kata Walikota Depok Mohammad Idris kepada Radar Depok, usai menghadiri Muscab DPC Hiswana Migas, di Hotel Bumiwiyata, kemarin.
Langkah pembuangan sampah ke Lulut-Nambo, kata Idris, untuk mengurangi beban TPA Cipayung yang kini sudah overload. Selain juga, sebagai langkah Depok menuju Zero Waste City. "Meski kita sudah usaha dengan bank sampah dan UPS untuk pengelola sampah di beberapa RW dan kelurahan. Baru 150 ton sampah yang dikelola," tuturnya.
Kata dia, sampah di Depok tiap harinya sudah mencapai 1200 ton. Sedangkan jumlah sampah yang dibuang ke TPA Cipayung baru 700 ton/hari. Sisanya tak terkelola.
"Buang sampah ke Nambo itu mengurangi overload TPA Cipayung," bebernya.
Idris menambahkan, persiapan pembuangan sampah ke TPA Regional Lulut-Nambo pihaknya sudah mempersiapkan sarana prasarananya, mulai dari supir, mobil truk, dan lainya. "Iya buang sampah di sana dikenakan retribusi per hari. Tapi kita bayarnya per bulan" ucapnya.
Meski begitu, Idris tak akan membebankan pembayaran retribusi mengunakan APBD Kota Depok. Maka dari itu pemkot akan meminta bantuan kepada warga untuk membayar retribusi.
"Tapi perda yang sudah ada direvisi. Kalau dibebankan APBD saya kira tak mampu," tandas Idris. (irw)