metropolis

Kerugian Akibat Narkoba Rp84,7 Triliun

Selasa, 20 Maret 2018 | 11:20 WIB
IST FOR RADARDEPOK
SERIUS: Psikolog anak dan Keluarga, Sani Budiantini Hermawan saat memberikan pemaparan tentang bahaya narkoba di keluarga. DEPOK - Berdasarkan penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Puslitkes UI. Pada 2017 sekitar 1,77% atau 3,3 juta penduduk Indonesia menjadi penyalahguna narkoba, dengan jumlah kerugian ekonomi maupun sosial mencapai Rp 84,7 triliun. Menurut Dit Diseminasi Informasi Bidang Pencegahan BNN, David Hutapea jumlah prevalensi pengguna narkoba dari tahun ketahun terus meningkat. Pada 2016 masih 0,02% dari total penduduk Indonesia dan pada 2017 menjadi 1,77%. “Jumlah prevalensi penyalahgunaan narkotika yang begitu besar mengakibatkan kebutuhan narkotika yang cukup tinggi,” kata David di Aula Gereja Katolik St. Matheus Depok II Tengah, selepas  acara seminar Indahnya Tanpa Narkoba, kemarin. Kepada Harian Radar Depok, David mengatakan, kerugian yang disebabkan penyalahgunaan narkoba sepanjang 2017 paling besar pada kerugian sosial yakni sebesar Rp77,4 triliun dan kerugian pribadi Rp7,3 triliun. Dia mencontohkan, untuk 1 gram shabu, harganya saat ini bisa Rp1,2 juta - Rp 2 juta. Selain kerugian material, lanjut David, permasalahan narkoba di Indonesia juga sudah menyebabkan korban meninggal, yakni diperkirakan 11.071 orang per tahun atau 30 orang perhari. Dari total pengguna narkoba tersebut, mayoritas adalah pekerja (59%), disusul pelajar (24%) dan populasi umum (17%). “Untuk pelajar ini, sebanyak 2 dari 100 orang pelajar dan mahasiswa menyahgunakan narkoba sepanjang 2016, dan kebanyakan pria. Dengan umur pengguna dari pelajar mayoritas berumur 15-19 tahun,” kata David. David menambahkan, ada beberapa kandungan yang menyebabkan kecanduan karena aromanya dan dijual bebas, seperti beberapa jenis lem, semir sepatu, bensin, hairspray dan balpoint. “Anak-anak atau remaja yang sedang nyium lem beraroma, atau mencium semir sepatu beraroma tertentu tak bisa di proses hukum karena ga ada undang-undangnya. Namun disinilah butuh peranan orang tua untuk mengawasi dan memberi pengertian ke anak-anaknya,” tutur David. Sementara, Psikolog Anak dan Keluarga, Sani Budiantini Hermawan mengatakan, tantangan remaja saat ini sangat banyak salah satunya mengenai penyalahgunaan narkoba.  “Peranan orang tua sangat diperlukan untuk mencegah remaja terkena penyalahgunaan narkoba. Orang tua, jadilah sahabat terbaik anak-anak,” pungkas Sani. (cr2)

Tags

Terkini