metropolis

Kelangkaan Premium Di Depok Imbas Kebutuhan Mesin

Sabtu, 31 Maret 2018 | 10:55 WIB
AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
MENGISI BBM: Masyarakat sedang antre untuk mengisis BBM di SPBU yang berada di kawasan Jalan Tole Iskandar, kemarin. DEPOK - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BMM) jenis Premium dirasakan masyarakat Kota Depok sejak tahun tahun lalu hingga sekarang. Kekosongan itu memaksa masyarakat beralih ke jenis BBM lainnya, Perlalite atau Pertamax. Warga Pancoranmas, Rudi mengakui saat ini sulit mendapatkan premium di SPBU di Kota Depok. Ini sangat menyulitkannya. Sebab kendaraan roda dua yang dimilikinya keluaran 2010, jadi lebih baik mengunakan premium ketimbang Pertamax dan Pertalite. "Harganya pun murah dibandingkan Pertamax dan Pertalite yang di setiap SPBU selalu ada stoknya," kata Rudi kepada Radar Depok saat ditemui di SPBU Pitara, Kelurahan Pancoranmas, Kecamatan Pancoranmas. Harga Premium, kata dia, sangat terjangkau dan bisa dibeli oleh masyarakat kecil. Karenanya ia berharap, stok Premium bisa kembali lancar. Sehingga konsumen yang biasa mengunakan Premium, bisa tetap memakai BBM murah meriah itu. "Sulit bener kalau mau isi bensin. Terpaksa isi tangki dengan Pertalite," kata dia mengeluh. Menimpali hal ini, DPC Hiswana Migas Kota Depok memberi penjelasan. Kelangkaan Premium di Kota Depok karena memang Premium sudah berkurang jauh penjualannya, karena tidak terlepas dari permintaan masyarakat. "Yang memang menurun karena telah beralih ke produk BBM lain yang memiliki kandungan oktan yang lebih tinggi yang disesuaikan dengan kebutuhan dari mesin kendaraan itu sendiri yang sudah memakai CDI," kata Dewan Penasehat DPC Hiswana Migas Kota Depok, Athar, kepada Radar Depok, kemarin melalui pesan singkat. Menurut dia, semakin tinggi oktan BBM performa mesin akan semakin baik. Apalagi lanjut dia, untuk mesin keluaran baru yang kebanyakan dirancang untuk mengonsumsi bahan bakar beroktan 90 ke atas. Misalnya BBM beroktan 92 (RON92) atau beroktan 95 (RON95).   "Dulu, penjualan Premium di SPBU di Depok memang tinggi, tetapi sekarang turun drastis. Karena keterbatasan kapasitas tangki itu sendiri yang dimiliki oleh SPBU salah satu produk jadi harus dilepas yang memiliki Oktan dibawah 90. Akhirnya saat ini SPBU di Kota Depok lebih banyak yang menjual seperti jenis Pertalite dan Pertamax," tutur. Sambung Athar, sebetulnya pihak Pertamina tidak sengaja memangkas Premium di Kota Depok. Selain itu juga meningkatnya kesadaran dari Konsumen terhadap penggunaan BBM beroktan tinggi. "Kami dari Hiswana Migas Depok tak khawatir bakal ada lonjakan permintaan Premium secara besar-besaran dengan menyusul adanya kenaikan harga Pertalite sebesar Rp200 per liter baru-baru ini," ulasnya. Sebagai pembanding Premium sebut dia, dibanderol Rp6.550 perliter di wilayah Jawa dan Bali. Sementara Pertalite yang beroktan 90 harganya Rp7.800 per liter. "Kami sangat berharap konsumen mulai bergeser ke penggunaan BBM yang memiliki kualitasnya lebih baik, agar kendaraan semakin terawat baik dan mengurangi adanya polusi," tandasnya. (irw)

Tags

Terkini