AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK MISA JUMAT AGUNG: Umat Kristiani saat mengikuti kebaktian Misa Jumat Agung di Gereja Paroki St.Matheus, Jalan Sadewa Raya, Kecamatan Sukmajaya, Jumat (30/3).DEPOK - Melaksanakan Ibadat Jumat Agung di Gereja Katolik Santo Matheus, Jalan Sadewa Raya, Kelurahan Mekarjaya, Sukmajaya, Romo Agustinus Herman Yosef Sudarto yang memimpin ibadat Jumat Agung mengedepankan toleransi beragama di Kota Depok.
Menurut Romo Agustinus Herman Yosef Sudarto, ibadat Jumat Agung merupakan peringatan ketika Yesus disalibkan untuk membayar hukuman atas dosa-dosa, dan memberikan keselamatan kepada semua orang melalui kebangkitan-Nya dari kematian.
Dalam perayaan hari tersebut, banyak gereja yang akan menggelar berbagai perayaan atau acara. Namun di luar segala bentuk perayaan tersebut, ternyata Jumat Agung juga sering disebut sebagai 'Good Friday'.
Dia juga Yesus menerima pluralisme, dan tidak pandang bulu, dan beranggapan siapa yang berkehendak baik merupakan saudaranya.
“Dia mencintai semua orang tanpa membedakan suku bangsa, dan itu bisa diartikan dalam kebebasan beragama,” kata Romo Agustinus Herman Yosef Sudarto.
Ibadat Jumat Agung di Gereja Katolik Santo Matheus melaksanakan ibadat sabda, penghormatan salib, dan komuni. Pantauan di lokasi, tampak umat Katolik memadati bagian dalam dan luar Gereja Katolik Santo Matheus. Mereka tampak khusyuk dan khidmat mengikuti setiap prosesi peribadatan.
Jumat Agung sendiri merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan hari Paskah. Rangkaian tersebut, untuk umat Katolik, diawali dengan Rabu Abu yang digelar pada 40 hari sebelum Paskah, kemudian Minggu Palma, Tri Hari Suci yang terdiri atas Kamis Putih, Jumat Agung, dan Malam Paskah, hingga Hari Paskah yang jatuh pada 1 April mendatang. (cr2)