metropolis

Pemkot Depok: Ganjil-genap Diterapkan Weekend

Kamis, 12 April 2018 | 11:50 WIB
AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
TERJEBAK KEMACETAN : Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan saat melintas di Jalan Raya Margonda. DEPOK - Pemkot Depok terus berinovasi memecahkan kemacetan yang sering terjadi. Terbaru, pemilik kendaraan pribadi mesti siap-siap dibatasi saat melintas Jalan Margonda. Musababnya, Dinas Perhubungan (Dishub) Depok dalam waktu dekat akan menerapkan ganjil-genap saat weekend. "Berbayar itukan ide pemerintah propinsi (Pemprov), kami juga ada alternatif ide lain, weekend trust atau sama saja dengan ganjil-genap di weekwnd," kata Kepala Dishub Depok, Dadang Wihana kepada Harian Radar Depok, Rabu (11/4). Detil soal program itu akan dijelaskan nanti setelah selesai berkordinasi dengan pemerintah provinsi. Pihaknya dalam waktu dekat akan bertemu dengan Pemprov Jabar, untuk membahas soal wacana ERP di Margonda. "Nanti akan saya sampaikan setelah kajian tersebut sudah rampung, dan dikomunikasikan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Paling tidak kami menjajaki, untuk tingkat lokal mengkaji ganjil-genap di weekend," tegasnya. Dadang melanjutkan, kajian itu terutama untuk segmen dua dan tiga. Yakni Jalan Margonda hingga Jalan Akses UI dan diklaim akan mengentaskan kemacetan yang kerap melanda jalan tersebut. "Jadi, bagaimana kita mengintervensi hanya weekend, karena weekend sangat crowded," ungkapnya. Sementara itu, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai, penerapan ganjil genap sangat baik untuk mendorong perpindahan moda transportasi. "Pemberlakuan ganjil genap itu bisa berlanjut, sehingga nanti masyarakat beralih ke angkutan umum," kata Djoko. Dia menegaskan, revitalisasi angkutan umum di kawasan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) mutlak harus segera dilakukan. Ini supaya kemacetan di perkotaan bisa berkurang, udara semakin nyaman, publik makin senang, dan lalu lintas makin lancar. Djoko memahami aturan ini tidak membuat semua warga senang. Sama halnya, kata dia, saat KRL Jabodetabek melakukan pembenahan. Bahkan, kala itu penumpang kereta demo di beberapa stasiun. Namun, kata dia, dengan berjalannya waktu dan pelayanan semakin bagus, publik akhirnya banyak yang beralih menggunakan KRL. "Dengan begitu target tercapai, kualitas layanan terus ditingkatkan. Kata kuncinya, komitmen yang kuat dari regulator untuk berupaya meningkatkan kuantitas dan kualitas angkutan umum," kata Djoko. (cr2)

Tags

Terkini