FOTO: Sri Utami Anggota Komisi C DPRD Kota DepokDEPOK - Anggota Komisi C DPRD Depok, Sri Utami menuturkan, kajian terhadap Jalan Margonda mutlak dilakukan sebelum penerapan ERP atau berbayar.
Saat ini kata dia, secara umum kondisi Jalan Margonda memang sering mengalami kemacetan panjang, terutama di jam-jam sibuk.
"Keterlambatan pembangunan infrasruktur transport publik yang nyaman, aman, terintegrasi dan terjangkau kita saksikan dampaknya saat ini," kata Sri kepada Harian Radar Depok, kemarin.
Hal ini diiringi kemudahan kepemilikan kendaraan pribadi serta maraknya transportasi online. Jadi, katanya, pendekatan penyelesaiannya harus terintegrasi.
"Pelebaran jalan bisa jadi opsi. Tapi tidah boleh mengorbankan jalur hijau di tengah. Karena itu jalur supply oksigen dan penyerapan polusi yang intensitasnya cukup pekat pada jam-jam padat," ungkapnya.
Solusi sementara lain adalah dengan membongkar separator jalur lambat dan cepat. Tujuannya kata dia agar kapasitas jalan bisa sedikit lebih lebar.
"Jika feasibitasnya baik ERP bisa saja diterapkan tapi tujuannya bukan untuk peningkatan PAD. Tetapi untuk mengalihkan preferensi masyarakat pada jam sibuk, agar lebih merata penyebarannya di jam-jam lain,"pungkasnya.(irw)