AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK OVERLOAD :Pekerja saat menggunakan alat berat untuk mengeruk sampah di kawasan TPA Ciipayung, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung. Tempat penampungan sampah seluas 10,8 hektare tersebut tak mampu lagi menampung sampah warga Kota Depok.DEPOK - Tahun depan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung bakal ditutup. Kebijakan itu diambil setelah kawasan seluas 10,8 hektar tersebut, tidak mampu lagi menampung sampah warga Depok.
Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna mengungkapkan, idealnya, tumpukan sampah di sana tingginya tidak bisa melebihi 30 meter. Sebab, dari tiga zona, seluruhnya tinggi tumpukan sampah sudah lebih dari 30 meter. Sampah terpaksa ditumpuk di area selain di penampungan, seperti jalan di dalam TPA. Apalagi, seharinya 750-800 ton sampah dari Kota Depok dibuang ke TPA.
Melihat mirisnya keadaan tersebut, kemungkinan 2019 TPA Cipayung akan ditutup. “Memang kapasitas di TPA Cipayung sudah over kapasitas,” kata Pradi kepada Harian Radar Depok, belium lama ini.
Dia mengatakan, namun keputusan itu masih menunggu siap atau tidaknya tempat pengelolaan sampah dari tiga kota : Kota Depok, Kota Bogor, dan Kabupaten Bogor yang terletak di TPA Nambo, Citeureup, Kabupaten Bogor. “Sementara kita masih membuang sampah di Cipayung, sambil menunggu keputusan TPA Nambo selesai,” terang Pradi.
Setelah selesai, Pemkot Depok tidak lagi akan membuang sampah di TPA Cipayung, dan mengalihkan semua sampah menuju Kabupaten Bogor. “Kita masih memikirkan paska penutupan TPA Cipayung, karena kami masih mengejar kesiapan TPA Nambo,” tandas Pradi.(rub)