AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK HARGA NAIK : Pedagang saat menata beras di kiosnya yang berada di Pasar Agung, Jalan Proklamasi Raya, Kecamatan Sukmajaya, kemarin. Harga beras di beberapa tempat mengalami kenaikan, salah satu faktornya adalah kemarau panjang tahun ini.DEPOK - Harga beras di Kota Depok mulai meroket. Tak ayal, sejumlah pedagang beras mau tidak mau ikut menaikan harga eceran beras di pasaran. Kenaikan harga beras ditenggarai, akibat kondisi cuaca yang sedang kemarau.
Menurut salah satu pedagang beras di Pasar Agung, Rudi mengatakan, saat ini semua harga beras mengalami kenaikan. Hal tersebut juga menimbulkan banyak pertanyaan dari para pelanggan. Dia mengatakan, kenaikan harga beras meliputi harga beras pera yang biasa dijual Rp11.000 perliter, mengalami kenaikan menjadi Rp11.500. Sedangkan harga beras medium kenaikannya mencapai Rp1.000 hingga Rp2.000.
“Tapi ada juga beras medium yang sebelumnya Rp8.000 menjadi Rp11.000 perliter,” kata Rudi kepada Harian Radar Depok, kemarin.
Menurutnya, kenaikan harga beras lantaran pasokan beras dari daerah menurun, sehingga pemasok ikut menaikan harga untuk menutup biaya produksi. “Saat ini banyak yang panceklik, karena musim kemarau,” terang Rudi.
Adanya kenaikan ini, juga dikeluhkan warga Kecamatan Sukmajaya, Wartini. Menurutnya, kenaikan harga beras sangat memberatkan warga. “Pasti selalu naik, padahal kan beras kebutuhan pokok yang pasti dibeli setiap hari,” ucap Wartini.
Dia berharap, pemerintah mampu menekan harga beras, jangan sampai setiap ada kemarau, dan gagal panen, selalu warga yang dikorbankan. “Haruis ada solusi, kan kemarau datang setiap tahun, seharusnya ada solusi agar beras tidak langka,” kata Wartini.
Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagin) Depok belum bisa berkomentar. Hanya saja dalam rilis Disdagin, harga beras IR 64 kualiats 2 sebesar Rp8.630 sampai Rp10.000. Sedangkan beras kualitas premium sebesar Rp9.800 sampai Rp12.500.(rub)