AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK PENAMBAHAN ARMADA TRUK : Truk sampah saat berada di TPA Cipayung, Kecamatan Cipayung, kemarin. DLHK Kota Depok akan menambah armada pengangkut sampah sebagai penunjang pengangkutan sampah di Kota Depok.DEPOK - Sebagai penunjang pengakutan sampah di Kota Depok. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, tahun ini menambah enam armada pengangkutan sampah. Enam unit itu rinciannya satu mobil tronton dan lima truk kompektor.
Kepala Bidang Kebersihan DLHK Depok, Iyay Gumelar menuturkan, penambahan unit armada sebagai penunjang pengangkutan sampah di Depok. Selain itu, juga persiapan untuk pembuangan sampah, ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Lulut Nambo di Kabupaten Bogor pada 2019 mendatang. Sebab, pembangunan TPA tersebut kini dalam proses pembuatan Ipal.
"Kalau melihat jumlah armada yang ada masih kurang, maksimalnya harus punya 250 unit dalam kondisi bagus untuk mengangkut sampah di Depok," kata Iyay, kepada Harian Radar Depok, Kamis (20/9).
Menurutnya, jumlah kendaraan saat ini sangat kurang untuk pengangkutan sampah DLHK Depok. Kini Depok hanya memiliki 110 unit armada terdiri dari mobil tronton dan truk biasa. Dari 110 armada yang ada masih ada mobil tahun 2006 beroperasi. Meski begitu kendaraan tersebut dirawat sebaik mungkin untuk beroperasi. "Pengadaan armada sampah di Depok secara bertahap dilakukan," ucap Iyay.
Armada kendaraan yang masih beroperasi mengangkut sampah, sambung Iyay, 600 hingga 700 ton sampah setiap harinya dibuang ke TPA Cipayung. Rata-rata satu armada membawa sampah sebanyak 3 sampai 4 ton sekali angkut.
"Dengan jumlah armada yang ada, diharapkan sampah di Depok terangkut. Dan Kami harap juga warga Depok mesti memilah sampah sebelum dibuang. Sehingga mengurangi volume sampah ke TPA," ungkapnya.
Lebih lanjut, kata dia, setelah pembuangan sampah ke TPA Nambo berjalan. TPA Cipayung akan dilaukan revitalisasi. "Tidak ditutup, kita revitalisasi tapi masih tunggu pembahasan," ucapnya.
Kepala Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) TPA Cipayung, Ardan mengatakan, pelaksaan rekapitalisasi TPA Cipayung merupakan program jangka pendek. Program jangka pendek DLHK Depok untuk TPA Cipayung sudah dikoordinasikan.
Ada dua program untuk melakukan rekapitalisasi, antara lain memindahkan sampah ke tempat lahan baru atau dengan sistem moderen cangih yakni Landfil Mining. Dan Pembuangan sampah ke TPA Regional Lulut–Nambo.
Landfil Mining ini merupakan teknologi cangih yang mengunakan mesin. “Masih tahapan kajian dan baru DED. Direncanakan pada 2020 hingga 2021 akan dikerjakan,” kata Ardan, kepada Harian Radar Depok, kemarin.
Penggunaan Landfil Mining untuk berbagai sampah seperti plastik, logam, dan lain-lain. Rencana ini masih dalam pembahasan dan akan berkoordinasi dengan Kementreian Pekerjaan Umum.“Untuk anggaran kita akan meminta bantuan dan berkoordinasi dengan pihak Kementerian PU,” terang Ardan.
Menurut dia, sampah di TPA Cipayung sudah mengkhawatirkan dengan ketinggian sampah mencapai 26 meter.(irw)