metropolis

Libatkan Badan Peneliti, Pemkot Depok Telisik Tanah Terbelah

Selasa, 23 Oktober 2018 | 12:07 WIB
IRWAN/RADAR DEPOK
TINJAU TANAH TERBELAH: Kadiskominfo Sidik Mulyono, didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Herman Hidayat, serta aparatur pemerintah meninjau lokasi fenomena tanah terbelah di RT02/RW02 Kelurahan Cisalak Pasar, Cimanggis, kemarin (22/10). DEPOK - Pemkot Depok akhirnya melakukan pengecekan langsung tanah yang terbelah di Kampung Pedurenan RT02/RW02 Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Senin (22/10). Tiga orang perwakilan dari Pemkot Depok, yakni Asisten Ekonomi dan Pembangunan Herman Hidayat, Kadiskominfo Depok Sidik Mulyono, dan aparatur setempat. Mereka mengamati dengan seksama fenomena tanah terbelah dengan kedalaman 1,5 meter yang membuat gempar warga Kampung Pedurenan. Satu di antaranya mengukur kedalaman belahan tanah tersebut yang pecah. Kemudian, mengecek sungai yang tidak jauh dari lokasi tanah yang retak. Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Pemerintah Kota Depok, Herman hidayat mengatakan, akan berkoordinasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan - Kementerian PUPR Provinsi Jawa Barat guna penyelidikan lebih lanjut. “Kami akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR Pusat untuk melakukan penyelidikan atas fenomena ini. Apa yang terjadi, kemudian penyebabnya apa, dan apakah ini membahayakan bagi warga atau tidak untuk jangka panjang atau jangka pendeknya,” ucap Herman. Herman mengatakan, pemkot langsung memberikan surat pada Badan Penelitian dan Pengembangan dan Kementerian PUPR untuk permohonan penyelidikan. “Ini akan segera ditindak lanjuti, sesuai perintah pak Walikota Depok, kami akan berikan surat pada Kementerian PUPR pusat untuk melakukan penyelidikan,” ucap Herman. Herman mengatakan, tanah lapangan yang terbelah tersebut merupakan tanah asli warga. Ia belum bisa memastikan betul apa penyebab tanah warga terbelah. "Informasi dari warga ini tanah asli bukan tanah urukan ya, memang ini baru pertama kami kalinya di Depok fenomena seperti ini,” ucap Herman. Herman pun mengimbau warga untuk tidak khawatir ataupun takut dengan adanya kejadian tanah terbelah tersebut. “Apapun yang terhadi agar warga tetap- tenang saja karena Pemerintah Kota akan ada dan siap memberikan pelayanan bagi warganya dan segera memperbaiki tanah yang terbelah ini. Mudah mudahan tidak berbahaya untuk warga ya,” ucap Herman. Terpisah, Dewan Penasehat Ikatan Ahli Geologi Indonesia Rovicky Dwi Putrohari menganalisis tanah yang retak dengan kedalaman 1,5 meter dan panjang sekitar 20 meter ke rumah warga Kampung Pedurenan tersebut karena daerah tanah lapangan Kampung itu dahulunya bekas sungai. Menurutnya, lokasi bekas sungai, seringkali terisi endapan tanah yang lebih muda sifat tanahnya mempunyai pori-pori dalam jumlah banyak sehingga kemampuan menyerap airnya tinggi (porous). “Jadi kemungkinan kan tanah ini dulunya terisi air, kemudian tanah itu terisi endapan yang lebih muda dan akhirnya tanah itu seolah-olah turun karena terisi oleh air, karena air yang di atas ini menyerap ke bawah, tanah menjadi pecah akhirnya airnya masuk ke bawah,” jelas Rovicky. Rovicky mengatakan, daerah Kampung Pedurenan ini merupakan zona tanah datar sehingga mengakibatkan air hujan tersebut membuat retakan pada tanah. Rovicky pun belum dapat memastikan betul terkait tanah yang retak tersebut apakah ada kemungkinan meluas hingga ke rumah warga. “Saya belum tahu betul ya ini akan melebar atau tidak, makanya ini harus cepat-cepat ditutup supaya nanti tidak ada air masuk lagi karena di atasnya ada tanah tipis,” ucap Rovicky.(irw)

Tags

Terkini