AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK NORMALISASI SITU PEDONGKELAN : Pekerja menggunakan alat berat untuk mengangkat endapan lumpur di Situ Pedongkelan, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Senin (5/11). Situ seluas 6,25 Hektar tersebut dipenuhi oleh sampah rumah tangga dan endapan lumpur yang cukup banyak.DEPOK - Pendangkalan Situ Pedongkelan akibat lumpur dan sampah yang menumpuk bertahan-tahun dikeluhkan warga karena menimbulkan aroma tak sedap, serta menjadi sarang nyamuk.
Guna mencegah hal yang tidak diinginkan, Pemkot Depok bersama Pemda DKI melakukan pengerukan di situ tersebut. Giat ini juga merupakan bantuan hibah pengerukan.
“Sekarang sedang dikeruk, pengerukan dan normalisasi hingga 25 Desember,” ungkap Kepala Sumber Daya Air DPUPR, Citra.
Juru Situ Pedongkelan, Sain M. Iskandar menambahkan, pendangkalan di sisi Selatan situ mulai memburuk sejak 2014, dan terus dibiarkan hingga situ seperti daratan. “Akibatnya banyak sampah numpuk, rumput tumbuh, banyak sarang nyamuk. Sampahnya juga bikin bau tercium sampai rumah warga,” ucap Sain kepada Radar Depok.
Yang paling terdampak bau dan nyamuk khususnya warga RW05 Kelurahan Tugu, jarak antara situ dan rumah hanya beberapa meter saja. Sain menilai Pemkot Depok mengambil keuntungan karena seluruh Situ di Depok dikelola Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) sehingga merasa tak perlu turun tangan.
"Sudah sering dikeluhkan warga tapi pemkot belum turun tangan dengan alasan Situ dikelola BBWSCC," kata Sain.
Sain menuturkan sebelum Situ Pedongkelan dikeruk menggunakan dana bantuan DKI, pendangkalan di sisi selatan situ membuat warga mampu berjalan di atas tumpukan sampah dan lumpur. Meski bau sampah menusuk hidung, sejumlah warga bahkan mengarit rumput dan membiarkan ternak kambingnya mencari makan di antara sampah.
"Ini mendingan karena lagi dikeruk. Dulunya warga pada ngarit rumput, ada juga yang kambingnya dilepas cari makan. Sekarang saja masih kelihatan bekasnya," tuturnya.
Menurutnya pendangkalan terjadi akibat lumpur dan sampah terus menumpuk hingga akhirnya memadat sampai mampu jadi pijakan dan ditumbuhi rumput.(irw)