IST/RADAR DEPOK BACA ALQURAN : Membaca Alquran tanpa teks di acara Haul Almarhum Gus Dur di kediamanya wilayah Jakarta, kemarin.
Jamiyyatul Qurro’ Wal Huffadz (JQH) Nahdlatul Ulama Kota Depok, tengah gencar mensyiarkan metode cara baca Alquran dengan baik dan benar.
Laporan: MUHAMMAD IRWAN SUPRIYADI
Demi terciptanya generasi para penghafal Alquran dengan ketentuan dan kualifikasi saat membaca Alquran. Terlebih lagi banyak munculnya rumah tahfidz Alquran di masyarakat, khususnya di Depok.
"Melalui JQH kita syiarkan metode baca Alquran yang baik dan benar," kata Ketua JQH, Imam Nafi.
Sedangkan Metode yang digunakan adalah metode baghdadiyah, yaitu metode baca Alquran yang menekankan kepada makhorijul huruf dan sifatul huruf. Tentunya, dalam penyampaian materinya sesuai dengan peserta didik dan menyenangkan.
Pihaknya berharap, dengan metode baghdadiyah bisa mewarnai dari metode yang sudah ada saat ini. "Kita terus lakukan yang terbaik untuk mengembangkanAlquran di masyarakat," bebernya.
JQH NU Depok kembali menunjukkan eksistensinya di wilayah Depok. Sebagai organisasi berbasis huffadz dan qori di bawah naungan NU, JQH Depok siap melebarkan sayap hingga 11 kecamatan dengan berupaya membentuk kepengurusan.
“Kami mengadakan kegiatan rutin bulanan yaitu semaan Al Quran 30 juz oleh para huffadz. Mereka sangat antusias membaca Al Quran dengan bil ghoib (hafalan) dari pagi hingga sore,” ujarnya.
Imam mengatakan, semaan ini bertujuan untuk menguatkan hafalan bagi para anggota, serta untuk mensyiarkan Alquran kepada masyarakat sebagaimana dilakukan para ulama Alquran zaman dahulu.
“Biasanya di cara semaan ditutup dengan doa yang dipimpin Rais Majlis Ilmi JQH NU Depok KH Jazim Hamidi. Lalu dilanjutkan ngobrol santai bersama para jama'ah,” tutur magister UI ini.
Selain itu juga membahas persiapan pembentukan PAC JQHNU Depok di tiga kecamatan yaitu Tapos, Bojongsari, dan Cipayung. “Rencana kami tahun berikutnya sudah lengkap di 11 kecamatan,” katanya mantap.
Disinggung tentang acara semaan tersebut, pria kelahiran Pati ini menjawab bahwa kegiatan semaan Alquran sangat mulia. Selain mendapat pahala, juga bisa dijadikan wahana silaturrahim. “Saya berharap masyarakat Depok bisa terus menghadiri semaan ini tiap bulannya,” pungkas Imam.
Tidak hanya itu pria yang hafal Alquran ini mengatakan, JQHNU Depok selalu terlibat dalam acara memperingat tahun wafatnya (Haul) Presiden RI ke-4, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Mereka menjadi peserta dari kegiatan khataman Alquran yang dihelat di Masjid Al Munawaroh, Ciganjur, Jakarta Selatan atau tak jauh dari kediaman Gus Dur. Banyak juga para murid Gus Dur yang ikut serta. Petinggi negara pun turut hadir.
Khataman Alquran, dilangsungkan dari subuh sampai waktu ashar tiba. Sebanyak 30 juz tamat dibaca. “Kami membaca Alquran sampai khatam 30 juz diacara haul Gus Dur ke tujuh,” kata Imam.
JQH NU Kota Depok turut pula mengirimkan 10 orang Hafiz (penghapal Alquran). Dari PCNU Kota Depok juga mengirimkan perwakilannya. Dia menjelaskan, haul Gus Dur sendiri mengambil tema ‘Ngaji Gus Dur: Menebar Damai Menuai Rahmat’.
Haul juga diisi dengan berbagai giat lainnya, seperti tahlil, Maulid Nabi Muhammad SAW, taushiyah, doa bersama, deklarasi damai, dan pembacaan puisi.
“Banyak sekali tokoh yang datang, yakni KH Ahmad Mustofa Bisri, Habib Ja’far Alkaff, Habib Umar Muthohar, KH Said Aqil Siroj, Sabam Sirait, Lukman Hakim Saifuddin, Joko Pinurbo, Putu Wijaya, Acep Zamzam Noor, dan Cici Paramida,” katanya.(bersambung)