metropolis

Mengenal Jamyatul Qurra’wal Huffazh Nahdatul Ulama (JQHNU) Depok (3) Semaan Program Bulanan Dilaksanakan Tiap Tanggal 22.

Kamis, 27 Desember 2018 | 11:04 WIB
IST/RADAR DEPOK
BERDOA : JQH NU berdoa ketika Haul Gus Dur di Jakarta, kemarin.

Selama eksis, JQHNU Depok mengandeng gerakan penghafal Alquran di Depok, seperti para mahasiswa dan santri bahkan pelajar.

Laporan : MUHAMMAD IRWAN SUPRIYADI

Gerakan membaca dan menghafal Alquran terus digemborkan JQHNU di Depok. Ini agar masyarakat bisa menjaga dan Alquran menjadi pembimbing umat Islam. Organisasi ini mengandeng elemen mahasiswa, pelajar, santri dan warga yang ingin sunguh-sunguh membaca Alquran serta menghafal Alquran secara benar. Sesunguhnya Alquran adalah pendoman umat manusia, kata dia, perlu dijaga dalam arti mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan membacanya. "Kan sudah jelas siapa yang bersunguh-sunguh maka dapat menuai hasilnya?" kata Ketua JQHNU Depok Imam Nafi. Contohnya, belum lama ini telah diluncurkan gagasan Mahasiswa Penghafal Alquran di Jakarta yang tergabung dalam organisasi JHQ. Imam berharap, agar para penghafal Alquran, khususnya warga NU wajib memberikan karya tulis yang layak dibaca dunia. Tentu penghafal Alquran tidak hanya bisa mengingat hafalnya, tapi juga harus pandai menulis. "Ini terobosan yang sangat cerdas," ucapnya. Kegiatan ini diberi nama Murajah Menulis. Kata dia, hal ini memiliki peran penting mengingat dunia saat ini sudah semakin terbuka, dengan adanya informasi yang berkaitan dengan baca tulis. "Santri hafal Alquran juga harus tanggap terhadap literasi," tambah Imam menjelaskan. Menurutnya, tugas para penghafal Alquran, yaitu murajaah atau mengulang hafalan Alquran dilakukan setiap embusan napas yang dilakukan setiap hari. Jika satu hari para peserta bisa mengulang hafalan hingga 20 halaman, minimal dalam menulis pun bisa 2 halaman. Meskipun terlihat sedikit, tetapi jika sudah istiqamah dan dilakukan setiap hari, akan terbiasa dan mendapatkan hasil yang baik. "Setiap kali membaca dan terus mengulang. Tentunya pahala didapat berlipat ganda, karena Allah SWT telah berjanji akan memberikan pahala bagi yang membaca Alquran," ungkapnya. Eksistensi para penghafal Alquran sudah saatnya memberikan kontribusi kepada masyarakat. Khususnya para mahasiswa  yang penghafal Alquran. "Gerakan tersebut memiiki tujuan utama agar para peserta terbuka terhadap peran literasi. Hingga saat ini, andil para penghafal Alqur'an masih minim dalam peran tersebut," katanya. JQHNU Depok pun memiliki kegiatan bulanan yaitu membaca Alquran, tanpa teks di setiap pondok pesantren dan majelis taklim. Pembacaan atau semaan Alquran ini sebanyak 30 juz atau satu Alquran. Imam mengungkapkan, semaan yang diselenggarakan di pondok pesantren merupakan bagian dari program bulanan. Selama ini, lanjutnya, program semaan dilaksanakan setiap tanggal 22. "Semaan ini bagaian dari program bulanan yang salah satu tujuaannya agar semua anggota bisa mengikutinya,"paparnya.(Habis)

Tags

Terkini