metropolis

UI Adu Taji di Portugal

Kamis, 11 April 2019 | 09:40 WIB
MEMBANGGAKAN: Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) mengikuti kompetisi pemrograman bergengsi dunia di Association for Computing Machinery International Collegiate Programming Contest (ACM ICPC) 2019, 31 Maret–5 April 2019 di Porto, Portugal. Foto: SANI/RADAR DEPOK RADARDEPOK.COM, DEPOK – Perguruan Tinggi terbaik di tanah air yang berada di Kota Depok kembali mencatatkan namanya di kancah internasional, yakni Universitas Indonesia (UI). Tidak main-main, kali ini kedudukan UI setara Harvard University dan Stanford University. Kepala Humas dan KIP UI, Rifelly Dewi Astuti mengatakan, prestasi membanggakan itu dipersembahkan oleh tiga mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) UI. Mereka mengikuti kompetisi pemrograman bergengsi dunia di Association for Computing Machinery International Collegiate Programming Contest (ACM ICPC) 2019, 31 Maret–5 April 2019 di Porto, Portugal. Ketiga mahasiswa itu adalah Muhammad Ayas Dzulfikar (Ilmu Komputer, 2015), Degoldie Sonny (Ilmu Komputer, 2016), dan Inigo Ramli (Ilmu Komputer, 2018) yang didampingi oleh Denny PhD selaku dosen pembimbing. “Ketiga mahasiswa UI tersebut berhasil menyelesaikan permasalahan pemrograman yang diberikan dan berhasil meraih perolehan skor 815 poin berdasarkan catatan scoreboard ICPC World Finals,” kata Rifelly kepada Radar Depok, kemarin. Dalam ajang tersebut mahasiswa UI berhasil menduduki peringkat ke-21 bersama dengan Harvard University, Stanford University, dan 17 perguruan tinggi lainnya di dunia. Tentunya bagi UI prestasi ini dapat meningkatkan nama baik perguruan tinggi nomor 1 di Indonesia tersebut. “Prestasi ini tentu membanggakan bukan saja bagi UI namun bagi Indonesia. Mahasiswa UI yang mewakili Indonesia mampu bersaing di kancah internasional dengan perguruan tinggi terkemuka dunia,” ujar Rifelly. Sebagai informasi, tiga mahasiswa terbaik UI itu mengikuti ACM ICPC, kompetisi pemrograman komputer yang diikuti oleh universitas-universitas di dunia. Masing-masing tim yang terdiri dari tiga mahasiswa berusaha menyelesaikan masalah komputasi dan algoritma yang harus diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan dalam waktu lima jam non-stop. Para mahasiswa UI berhasil melanjutkan perjuangannya ke tingkat dunia setelah memenangkan seleksi regional terlebih dahulu di kawasan Asia Pasifik. Pada ajang final tingkat dunia, terdapat 135 tim dari berbagai negara yang ikut bertanding. “Semoga prestasi ini memacu berbagai prestasi lain dari perguruan tinggi di Indonesia, agar pendidikan tinggi kita lebih diakui di kancah dunia,” tutup Rifelly. (san)

Tags

Terkini