RADARDEPOK.COM, DEPOK – Kota Depok kini sudah menginjak usia 20 tahun, jika diibaratkan manusia sudah masuk usia dewasa. Pemerintah Kota Depok terus bebenah diri, terdapat dua masalah yang masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) di usia ke-20. Yakni terkait kemacetan dan fasilitas publik yang menggenangi beberapa wilayah di Kota Depok.
Walikota Depok, Mohammad Idris mengatakan, banjir dan macet masih menjadi primadona terkait permasalahan di kota yang berbatasan langsung dengan ibukota ini. Pertumbuhan penduduk secara geografis yang kian meningkat, dianggapnya tidak sejalan dengan perluasan jalan di Kota Depok.
“Mulai tahun depan baik pemerintah pusat, provinsi, dan kota akan terus menggesanya. Kemarin sudah diinformasikan dari pusat, kami akan lakukan secara simultan peninjauan status jalan yang selama ini menghambat pembangunan perbaikan jalan raya, khususnya jalan nasional dan provinsi,” kata Idris kepada Radar Depok.
Selain kemacetan dan banjir, Idris melanjutkan, pihaknya juga sedang serius memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya yang berusia produktif. Idris menyebut, sekitar 65 persen penduduk Kota Depok dihuni oleh masyarakat yang produktif.
“Jumlah itu sangat banyak dan menjadi perhatian penting untuk kita menyediakan fasilitas (pengadaan) publik untuk mereka,” paparnya.
Orang nomor satu di Kota Depok ini mengungkapkan, di 2020 Depok akan mendapatkan bantuan dari pemerintah provinsi Jawa Barat berupa gedung kreatif center. Dimana tempat itu akan dijadikan perkumpulan untuk remaja di Kota Depok.
Rencananya detail gedung kreatif center tersebut akan dibangun di Jalan Merdeka, Kecamatan Sukmajaya. Dengan total anggaran sebesar Rp 30 Miliar. “Kreatif center ini berbentuk start up yaitu lembaga anak muda baik seni, budaya, kesehatan, dan lainya,” pungkas Idris. (san)