metropolis

50% Bus Tak Laik Jalan

Jumat, 3 Mei 2019 | 10:25 WIB
KOMPAK: Kepala  BPTJ, Bambang Prihartono, dan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Dadang Wihana saat mengecek kesiapan kendaraan di Terminal Jatijajar. Foto: RUBIAKTO/RADAR DEPOK RADARDEPOK.COM, DEPOK-Memang perayaan Idul Fitri satu bulan lagi. Puasapun akan dijumpai Senin (6/5). Tapi, ketersediaan angkutan di Kota Depok perlu evaluasi. Pasalnya, saat melakukan cek di terminal Jatijajar, Badan Pengelolaan Transportasi Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (BPTJ) hanya 50 bus yang laik jalan. Kepala BPTJ, Bambang Prihartono mengatakan, selama melakukan pengecekan masih ditemukan kendaraan yang tidak sesuai dengan standart operasional, seperti lampu kendaraan tidak lengkap dan alat pemadam api ringan (APAR) tidak tersedia. “Beberapa kita lakukan Ramcek bersama, masih ditemukan kekurangan seperti ban tidak di vulkanisir, lampusering mati nyala ini karena pemilik bus mengabaikan keselamatan. Semuanya kita list, kalau ada yang tidak lengkap kami berikan catatan,” kata Bambang kepada Harian Radar Depok, kemarin. Selain itu, bagi bus yang tidak sesuai kelengkapannya tidak diberikan tanda khusus berupa stiker dari Dishub. Sebagai tanda, bahwa kendaraan tersebut tidak lolos uji. Namun, saat ini belum ada sangsi penilangan, untuk bus dengan kondisi fisik baik dan dinilai layak jalan, masih diperbolehkan mengangkut maupun menurunkan penumpang. “Kalau di cek lengkap, langsung kita tempeli stiker. Dengan begitu, masyarakat harus mengerti bahwa bus tanpa stiker tidak dijamin keselamatannya oleh pemerintah. Hari ini dari enam kendaraan, tiga diantaranya sudah diberi stiker jadi sekitar 50 persen layak jalan,” jelasnya. Selanjutnya, pemeriksaan juga dilakukan kepada sopir bus untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka saat mengangkut penumpang. “Ini perlu dilakukan, karena menyangkut keselamatan penumpang. Apakah sopirnya sedang sakit, bagaimana tekanan darahnya jangan sampai dalam kondisi sakit masih nyupir,” tegasnya. Dia meminta, kepada masyarakat yang hendak mudik ke kampung halaman, selalu memperhatikan bus yang ditumpangi. Apabila tidak berstiker, dipastikan belum layak jalan. “Perhatikan bus - bus yang berstiker atau tidak,” tegasnya. Pengecekan dilakukan, mulai dari kelengkapan dokumen hingga kondisi badan kendaraan. Tujuannya, untuk memastikan kesiapan armada bus ketika mengantar penumpang. “Namanya merubah, pasti butuh proses dan harus perlahan-lahan. Kami bersama Dishub, tidak hanya memantau persiapan ini hanya karena menjelang Lebaran saja tetapi sifatnya rutin,” ucap Bambang. Sementara itu, Kepala Dishub Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, pihaknya akan rutin melakukan pengecekan kendaraan, terlebih jelang hari raya Idul Fitri nanti. Dan bagi kendaraan yang masih belum lengkap diimbau untuk segera memperbaikinya. Sementara bagi supir, Dadang meminta agar memperhatikan kesehatan dan keselamatan penumpang. “Supir itu setiap empat jam harus istirahat atau bergantian. Jangan ugal-ugalan juga dan memperhatikan rambu. Apalagi sekarang sering hujan dan kondisi jalan licin. Jadi nanti seminggu sebelum mudik kami akan lakukan juga cek urine dan narkoba terhadap supir,” tandasnya.(rub)

Tags

Terkini