KOMPAK: Komunitas Ciliwung Panus memperingati Hari Gerakan Satu Juta Pohon dan Hari Peduli Sampah Nasional 2019. Acara tersebut di hadiri perwakilan OPD Pemkot Depok dan para relawan pegiat alam ini sukses di selenggarakan. Foto: ISTRADARDEPOK.COM - Membersihkan lingkungan tidak mungkin dilakukan sendiri, apalagi mengandalkan orang lain. Setiap orang perlu memiliki kesadaran berbudaya hidup bersih, begitu pula dalam menjaga kelestarian sungai Ciliwung.
Laporan: RUBIAKTO
Penataan kawasan sungai Ciliwung yang melintasi Kota Depok sebagai salah satu dari 13 sungai yang mengalir ke DKI Jakarta hingga saat ini terus dilakukan. Bahkan, setahun belakangan ini Pemkot Depok berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung – Cisadane (BBWSCC).
Adanya program dari pemerintah, seluruh stakeholder sebaiknya sama-sama menjaga dan merawat Ciliwung. Pembentukan Komunitas Ciliwung Panus (KCP) bertujuan untuk sama-sama merawat dan menjaga Ciliwung.
Salah satu anggota KCP, Julianto Wibowo mengaku pembentukan KCP bukan sebagai pesaing komunitas yang ada di Ciliwung. Malah pembentukan KCP sebagai bentuk kepedulian anggotanya dalam menjaga Ciliwung.
“Makin banyak komunitas akan semakin baik. Jadi kita sama-sama bisa menjaga Ciliwung,” kata Iyan –sapaan akrab Julianto Wibowo- kepada Radar Depok.
Terdapat sejumlah komunitas Ciliwung dari Depok sampai Jakarta dan itu tidak malah membuat mereka saling berselisih. Malah akan semakin baik, karena Ciliwung bisa tetap terjaga dengan baik.
Pasalnya saat hujan turun, tiang beton Jembatan Panus, Depok Lama, penuh sampah batang pohon, ranting dan bambu.
“Tumpukan sampah buangan yang kebanyakan batang pohon, bambu dan ranting sejak lama tersangkut di tiang pondasi Jembatan Panus namun pihak Pemkot Depok sama sekali tidak ada niat untuk membersihkan atau mengangkut sampah yang tersangkut tersebut,” kata Iyan.
Dia mengatakan ini bentuk kepedulian anggota Komunitas Ciliwung melihat tumpukan sampah yang tersangkut di tiang Jembatan Panus untuk menjaga keasrian serta kebersihan Sungai Ciliwung.
“Mumpung kondisi aliran air Sungai Ciliwung tengah kering atau surut maka anggotanya melakukan aksi bersih,” ujarnya.
Apalagi Jembatan Panus ini salah satu cagar budaya peninggalan jaman Belanda yang harus dipertahankan keberadaanya khawatir saat ada kiriman air dari Bogor sampah akan bertambah bertumpuk dan susah untuk diangkut atau dibersihkan. (*)