PROSES PERBAIKAN : Sejumlah kendaraan melintas di kawasan simpang Jalan Raya Sawangan yang masih dalam proses perbaikan, Selasa (23/7). Foto : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOKRADARDEPOK.COM, DEPOK–Tak ingin sebelah sisinya kembali ambrol. Akhirnya, Jembatan Mampang, Kecamatan Pancoranmas yang ambrol 28 Juni lalu, diperbaiki secara menyeluruh. Mulai kemarin, kontraktor sudah mengerjakan sebagaian jembatan yang mengarah ke Jalan Margonda Raya.
Kontraktor Pengerjaan Jembatan dari Kementerian PUPR, Budi mengatakan, penggalian sisi lain ini, agar menjaga keutuhan jembatan yang baru selesai diperbaiki. Pasalnya diduga pada saat jembatan runtuh bulan lalu, pondasi jembatan sudah tidak lagi sempurna.
“Khawatir kalau tidak diperbaiki akan runtuh nantinya, jadi kami antisipasi diperbaiki seluruh sisi jembatan,” kata Budi kepada Harian Radar Depok, saat ditemui di lokasi.
Menurut Budi, diperkirakan perbaikan jembatan edisi kedua ini memakan waktu hampir 14 hari atau dua pekan. Karena beton jembatan akan diruntuhkan terlebih dahulu, baru kemudian dilakukan pembetonan ulang dengan pancang pondasi yang sama dengan sisi sebelahnya.
Dia menyebutkan, sisi-sisi Jembatan Mampang yang diperbaiki ini sekitar panjang 8 meter dan lebar 7,5 meter. “Perbaikan kedua ini panjangnya 4 meter dan lebar 3,5 meter kurang lebih. Mudah-mudahan waktunya tepat dua minggu jadi sekarang lagi kita kebut,” terangnya.
Pantauan Radar Depok di lokasi, arus kendaraan roda dua dan empat di lokasi jembatan cukup padat dengan diberlakukan pengalihan arus lalulintas. Kendaraan dari Jalan Raya Sawangan DTC mengarah ke Depok harus berbelok ke kiri dan berputar arah di rambu U-turn yang disediakan.
Kemudian kendaraan yang akan mengarah ke Jalan Pramuka Raya, Grogol harus bersabar menunggu penumpukan motor dan mobil di U-Turn, sehingga Polisi dan Dishub Depok berjibaku mengurai kendaraan yang melintas.
Sebaliknya dari arah Depok menuju Jalan Raya Sawangan DTC sudah bisa melintasi jembatan yang baru selesai diperbaiki tersebut.
Seorang Sopir Taksi, Anton mengaku cukup kecewa dengan adanya pengalihan arus sementara ke U-Turn tersebut. Karena dinilai tidak tepat dan malah membuat arus lalu lintas makin tersendat daripada biasanya.
“Rambu putar balik ini tidak tepat posisinya, mobil jadi sulit kalau harus berbelok belum lagi beradu jalan dengan motor. Mending seperti kemarin saja diberlakukan buka tutup,” pungkas Anton. (san)