SERIUS: Pemateri dari K3L, PLN UIP2B saat melakukan sosiaslisasi terhadap ratusan guru yang mengajar di Jabodetabek, kemarin (29/7). FOTO : RUBIAKTO/RADAR DEPOKRADARDEPOK.COM, DEPOK - Semakin padat kawasan Kota Depok, membuat sebagian masyarakat yang tinggal di bawah Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) harus waspada. Warga harus paham bagaimana cara tinggal di bawah sutet dengan aman.
Pejabat Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan (K3L), PLN Unit Induk Pusat Pengatur Beban (UIP2B), Siswantono mengatakan banyak anggapan berbahaya tinggal di bawah sutet. “Jika kita tidak mengetahui ilmunya tentu sangat berbahaya,” kata Siswantono.
Menurut Siswantono tidak berbahaya tinggal di bawah sutet. Khusunya cara penempatan antenna televisi. Jarak aman dari kabel sutet yang paling rendah harus enam meter, dari antena tv.
Kita kurang dari enam meter akan berbahaya, karena listrik akan mengalir melalui antenna. “Jarak aman dengan kabel paling rendah harus enam meter, atau lebih. Jika tidak listrik akan menyambar,” kata Siswantono.
Jadi menurutnya kita harus memahami, dan jangan sampai menaikan antenna mendekati kabel. “Selama di luar jarak yang sudah ditentukan masih aman,” kata Siswantono.
Hal tersebut disampaikan kepada kepala sekolah dan guru yang berada di Jabodetabek. Hal tersebut menurutnya sebagai bentuk bidang K3L, PLN UIP2B dalam mengedukasi masyarakat.
Dia berharap masyarakat tidak perlu khawatir, jika ada gangguan listrik bisa menghubungi petugas PLN terdekat. “Kami berharap kepala sekolah dan guru yang telah mengikuti sosialisasi yang telah diselenggarakan oleh PLN UIP2B, Gandul, Cinere,” kata Siswantono.
Sementara seperti di ketahui masih banyak masyarakat yang tinggal di bawah sutet, edukasi masyarakat harus terus dilakukan guna menghindari hal yang tidak diinginkan pada kemudian hari. (rub)