DISKUSI: Akademisi Universitas Indonesia, Fithra Faisal bersama Co-Founder InfraDigital Nusantara Ian Mc Kenna dan Indah Maryani berdiskusi tentang pendidikan di Kota Depok. FOTO : ISTIMEWARADARDEPOK.COM, DEPOK – Akhir-akhir ini viral tentang freshgraduate dari kampus Universitas Indonesia (UI) di Depok yang menolak gaji Rp8 juta. Sebelumnya juga sempat viral sistem zonasi sekolah yang menimbulkan berbagai kekacauan di Depok.
Hal tersebut menjadi sorotan akademisi UI, Fithra Fasial bersama Co-Founder InfraDigital Nusantara, Ian Mc Kenna dan Indah Maryani.
“Pendidikan di Depok itu bagus, tapi pendidikan (swasta) di Depok itu mahal. Sedangkan di negeri saya kurang yakin kelayakannya, di keluarga saya tidak ada keinginan untuk sekolah negeri dan semuanya sekolah swasta,” ungkap Ian Mc Kenna.
Menurut Ian, di Irlandia ada sistem catchment yang mirip zonasi cukup berhasil namun ternyata lama-lama orang-orang lokal terpinggirkan. Sekolah makin bagus, harga tanah naik sehingga orang jual dan pindah ke tempat lain. Ini juga menimbulkan sekolah yang di lingkungan orang kaya makin bagus sedangkan di lingkungan yang kurang mampu biasa-biasa saja sekolahnya.
“Tentu di Indonesia, komunitas di sekitar sekolah menjadi wajib membantu sehingga sekolahnya menjadi lebih baik,” harapnya.
Sedangkan Akademisi UI, Fithra Faisal menilai, berdasarkan data lebih banyak sekolah swasta daripada negeri di Depok, dan secara umum sekolah negeri memang lebih 'terbelakang' dibanding swasta. “Itu juga menjadi persoalan yang harus dibenahi. Belum lagi soal sistem zonasi yang akhir-akhir ini ramai di Depok,” terang Fithra.
Fithra mengatakan, tujuan dari sistem zonasi itu adalah mengurangi kemacetan. Namun, nyatanya kemacetan masih terjadi di Jakarta maupun di Depok.
Indah Maryani menambahkan, sistem zonasi bisa membuat ketimpangan, sekolah di daerah lingkungan kaya akan punya komunitas dan resources yang besar sehingga sekolahnya makin bagus, sedangkan di lingkungan kurang mampu tidak begitu.
”Adanya sejumlah kampus di Depok ini sangat berperan penting dalam membuat sekolah-sekolah di Depok terbuka akan teknologi,” pungkasnya. (gun)