DIBUKA : Walikota Depok Mohammad Idris membuka kegiatan Sosialisasi Peningkatan Peran Jurnalis Yang Berperspektif Gender Tahun 2019, di Aula Lantai 10 Baleka II, Balaikota Depok, Selasa (6/8). FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOKRADARDEPOK.COM, DEPOK – Media massa dinobatkan memiliki kekuatan yang besar, dalam mempengaruhi persepsi masyarakat hanya melalui sebuah pemberitaan. Ada persepsi baik juga buruk. Khususnya persepsi untuk informasi seputar gender, banyak yang masih salah paham termasuk jurnalis. Guna menyelaraskan kesepahaman, Pemerintah Kota Depok mengajak 60 jurnalis untuk meningkatkan kualitas pemahaman mengenai gender.
“Kami inginkan kolaborasi dan terkoordinasi dengan baik untuk isu gender di Kota Depok khususnya dengan media. Mudah-mudahan media bisa lebih memberikan persepsi publik tentang gender secara tepat agar pemahaman bisa merata,” kata Walikota Depok, Mohammad Idris kepada Radar Depok, Rabu (7/8).
Menurut Idris, untuk menerapkan jurnalisme berspektif gender dibutuhkan pemahaman yang komprehensif dari para jurnalis mengenai keadilan dan kesetaraan gender yang sebenarnya. Dalam Pengarusutamaan Gender (PUG), tidak hanya berbicara satu bidang saja namun seluruh bidang di Perangkat Daerah (PD) Pemkot Depok.
“Sebelum tersosialisasi ke masyarakat, media harus paham terlebih dahulu mengenai PUG,” jelasnya.
Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) di Depok terbilang cukup baik. Untuk angka IPG Kota Depok dengan nilai 93,05 persen atau urutan enam tingkat nasional, sedangkan untuk IDG sebesar 81,04 persen tertinggi se-Jawa Barat dan masuk tujuh besar untuk nasional.
Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok menggelar sosialisasi peningkatan peran jurnalis yang berspektif gender, Selasa (6/8). Kegiatan ini diikuti 60 jurnalis yang berasal dari berbagai media di Kota Depok.
Kepala DPAPMK Kota Depok, Nessi Annisa Handari menuturkan, kesetaraan dan keadilan gender dalam sejumlah aspek kehidupan manusia sangat dibutuhkan komitmen yang kuat. Salah satunya peran media yang memiliki kemampuan super power dalam menyebarluaskan informasi.
“Kita ingin menghadirkan pembangunan yang responsif gender tentu saja perlu dukungan dari media, serta merangkul media dalam menghadirkan media yang responsif gender,” ujar Nessi.
Menurutnya, sosialisasi ini memiliki nilai strategis agar media bisa bersinergi dengan DPAPMK Kota Depok dan mensosialisasikan program-program PUG. “Hasil yang diharapkan kita ingin menghadirkan media yang berspektif gender, agar persepsi yang ada bisa sama,” pungkas Nessi. (san)