SOLUSI : Contra Flow yang diterapkan di Jalan Arif Rahman Hakim diharapkan bisa menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan di Kota Depok. FOTO : AHMAD FACHR/RADAR DEPOKRADARDEPOK.COM, DEPOK – Kota Depok serius mengentaskan kemacetan yang selama ini menjadi momok. Sabtu (31/8), program Joyfull Traffic Management (JoTram) di launching. Harapannya, trobosan tersebut nantinya mampu memecahkan angka kemacetan di Kota Depok selama ini.
Walikota Depok, Mohammad Idris mengatakan, launching program Joyfull Traffic Management (JoTram) di Terminal Terpadu Depok, di antaranya, penerapan Contra Flow, pemasangan lagu tertib lalulintas di Ramanda, beroperasinya Margonda Commuter, dan Shelter Ojek daring di pusat perbelanjaan.
“Mudah-mudahan beberapa program manajemen transportasi yang kami launching hari ini dapat mengurai kemacetan di Depok khususnya di Jalan Margonda,” kata Idris kepada Radar Depok.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Dadang Wihana menyebut, program JoTram tidak menutup kemungkinan akan dikembangkan di seluruh wilayah Kota Depok. Program ini merupakan terobosan baru untuk menekan angka kemacetan.
Bus Margonda commuter akan melayani masyarakat yang ingin berkeliling ke kawasan Margonda. Masyarakat dapat memarkirkan kendaraan di Balaikota Depok pada Sabtu dan Minggu. Lalu menggunakan bus tersebut yang akan mengantar mereka ke pusat perbelanjaan di Margonda.
“Nantinya kendaraan masyarakat bisa diparkir di Balikota secara gratis, mereka bisa naik commuter keliling Margonda,” ujar Dadang.
Dadang mengemukakan, penerapan uji coba contra flow untuk mengurangi kepadatan lalulintas di Jalan Dewi Sartika, khususnya palang pintu rel kereta api. Pasalnya kini jadwal kereta rangkaian listrik (KRL) Jabodetabek tersebut cukup padat dengan waktu yang berdekatan.
“Di ruas Jalan Dewi Sartika setiap jam sibuk kerja maupun hari Sabtu dan Minggu kerap terjadi penumpukan kendaraan. Salah satu solusi yaitu membuka satu jalur dari arah pertigaan PLN Jalan Nusantara Raya hingga depan kantor BNI Jalan Arief Rachman Hakim,” terang Dadang.
Peresmian program JoTram sangat meriah dengan aksi flash mob diikuti ratusan pelajar hingga masyarakat umum menari dan bernyanyi lagu ‘Hati-hati di Jalan’ bersama walikota.
Rupanya baru dua hari penerapan contra flow menuai berbagai persepsi dari masyarakat. Ada yang setuju, tapi tidak sedikit juga yang mengkritik kebijakan baru dari Pemerintah Kota Depok tersebut.
“Sangat terbantu dan setuju sekali diberlakukannya Contra Flow, karena saya tidak perlu lagi mutar melewati Jalan Dewi Sartika saat sore kalau untuk ke Margonda. Sudah tidak lagi merasakan macet,” kata warga Kukusan, Hayatun Nufus kepada Radar Depok.
Contra Flow diterapkan setiap waktu dari U-Turn BNI Jalan Arif Rahman Hakim, tidak seperti Sistem Satu Arah (SSA) sebelumnya mulai pukul 15:00-22:00 WIB. Dengan tiga jalur yang dibuka mengarah ke traffic light Nusantara, diharapkan tetap dapat mengurai kepadatadan arus lalu lintas.
Disisi lain Warga Pancoranmas Aldino Beri mengaku, kurang setuju dengan penerapan Contra Flow. Karena menyebabkan kemacetan panjang di Jalan Raya Margonda mengarah Lampu Merah Ramanda.
“Kurang efektif (contra flow), sudah benar-benar diberlakukan SSA mulai pukul 15.00. karena semua kendaraan mengarah ke atas semua di dua arah Fly Over,” tegas Aldino.
Dia berharap Pemerintah Kota Depok dapat mempertimbangkan kembali penerapan Contra Flow di Jalan Arif Rahman Hakim tersebut. “Coba dievaluasi lagi setelah seminggu diberlakukan apakah baik atau tidak, karena saya terjebak macet sampai satu jam di Margodanda,” jelas Aldino. (rd)Jurnalis : Nur Aprida SaniEditr : Pebri Mulya