BERDUKA : Ratusan pelayat bertakziah atas wafatnya ulama sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Al-Awwabin, Abuya KH. Abdurrahman Nawi bin H. Nawi, Senin (18/11). FOTO : ISTIMEWARADARDEPOK.COM, DEPOK - Ratusan pelayat bertakziah atas wafatnya tokoh ulama sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Al-Awwabin, Abuya KH. Abdurrahman Nawi bin H. Nawi. Ulama asli Betawi ini wafat pada Senin (18/11) pukul 13.41 WIB, dan disemayamkan di Ponpes Al-Awwabin, Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Pancoranmas.
Rencananya, Selasa (19/11) pukul 09.00 WIB akan disalatkan di Ponpes Al-Awwabin Sawangan.
“Dan dimakamkan pukul 10.00 WIB di Ponpes Al-Awwabin Putri di Bedahan," ungkap alumni pertama Ponpes Al-Awwabin KH. Dr. Yusuf Hidayat saat ditemui di lokasi. Senin (18/11).
Menurutnya, kesan sebagai muridnya almarhum adalah sosok kyai yang santun dan sopan. Tidak hanya berdakwah saja, namun almarhum juga mengarang sejumlah kitab yang sampai saat ini bisa dibaca para santri dan jamaah majelis taklim.
"Beliau itu selalu berpakaian rapi bahkan dulu dapat julukan dari mantan Wagub DKI Edi sebagai sosok ulama yang nyentrik,” terangnya.
Selain Ponpes, juga mengajar sedikitnya 20 Majelis Taklim se-Jabodetabek. Secara pribadi ia dipesan agar menjaga alumni dalam memelihara ajaran Aswaja dan menangkal paham Wahabi.
Yusuf menuturkan, almarhum lahir 8 Desember 1935 meninggalkan 13 anak dan 40 cucu. Dirinya berdoa agar almarhum amal ibadahnya diterima dan ditempatkan di Sisi-Nya.
"Banyak kesan para alumni Ponpes, murid majelis taklim. Selain paham dalam ilmu agama, beliau juga dikenal sebagai pawang hujan semasa hidupnya. Saya melihatnya sendiri dan banyak event pemerintah yang meminta bantuannya," paparnya.
Selain pengurus Nahdlatul Ulama Depok, para ulama, habaib, ustadz, para alumni maupun santri terus berdatangan. Lantunan doa dan ayat suci Alquran dikumandangkan. (rd)Jurnalis : Ricky JuliansyahEditor : Pebri Mulya