metropolis

Paguyuban Tempe Bhaktijaya : Dipasarkan Rp2 Ribu per Potong, Omzet Rp1 Juta per Hari (2)

Selasa, 28 Januari 2020 | 10:26 WIB
BERKAH TEMPE : Hidayah Indarto (56) saat menunjukan tempat produksi tempe di RW20 Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya, Senin (27/01). FOTO: ARNET/RADAR DEPOK   Mengolah, menyediakan, hingga menyuplai makanan wajib Indonesia ternyata menghasilkan pendapatan besar setiap harinya. Tempe ala Indarto ini dipasarkan Rp2 ribu per potong, hingga menghasilkan untung bersih Rp1 juta per hari. Laporan : Arnet Kelmanutu RADARDEPOK.COM - Pengrajin tempe di lingkungan RW20 Kelurahan Baktijaya antusias memproduksi makanan khas nusantara ini. Omzetnya pun sangat menjanjikan. Garapan bisnis tempe ditekuni Hidayah Indarto sejak tahun 1980-an. Meski begitu, ia hanya mempekerjakan satu orang karyawannya guna membantu pembuatan tempe. Dahulu, pada 80-an per hari hanya memproduksi tempe satu kilo kacang kedelai. Memasuki tahun 2000, produksi tempenya terus meningkat. Saat ini, per hari ia bisa memproduksi tempe berbahan kacang kedelai sebanyak satu kuintal. “Omzet tempe bisa Rp1 juta per hari. Tetapi itu kotor ya, bersihnya Rp500 ribuan. Alhamdulillah berkembang, dulu cuma sekilo, sekarang bisa satu kuintal,” tutur Indarto kepada Radar Depok, Senin (27/1). Indarto pun memaparkan proses pembuatan tempe tersebut. Di antaranya, langkah pertama adalah mencuci bersih semua peralatan dan kacang kedelai. Kemudian, merendam kacang kedelai kurang lebih selama 13-18 jam. Jika sudah lunak, kulit kacang kedelai tersebut dikupas kemudisn dilas menggunakan air. Setelah itu, biji kacang kedelai yang sudah dibilas air tadi kemudian direbus. Kemudian ditiriskan pada tampah seraya didinginkan menggunakan kipas angin. Singkat cerita, proses selanjutnya, sepapan tempe tersebut dipotong hingga enam potong kemudian didistribusikan ke sejumlah pasar tradisional di Sukmajaya dengan harga per potongnya Rp2 ribu. "Di sini sudah punya langganan masing-masing," bebernya. Indarto berharap, usaha tempenya ini terus berkembang dengan adanya perhatian dari pemerintah daerah dalam meningkatkan usahanya. Apalagi, di lingkungan ini tak hanya ia seorang yang jadi perajin tempe, melainkan ada sekitar 40-an warga dengan usaha serupa. "Kami berharap semoga bisa maju lagi, meningkat lagi, dikembangkan lagi sama pemerintah," harap pria empat anak ini. (*)   Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)

Tags

Terkini